Iran Sebut Data Amnesty Soal Korban Tewas karena Demo, itu Palsu


Juru bicara Teheran di PBB, Alireza Miryousefi, (Foto:Ist)

AKTUALITAS.ID – Iran membantah data Amnesty Internasional terkait angka kematian lebih dari 100 korban dalam demonstrasi kenaikan BBM. Iran menyebut data itu palsu.

Juru bicara Teheran di PBB, Alireza Miryousefi menyebut data korban tewas sebanyak 106 orang yang dirilis Amnesty sebagai bagian kampanye disinformasi dilancarkan untuk menyerang Iran dari luar.

“Satu pun jumlah korban yang tak dikonfirmasi oleh pemerintah adalah spekulatif dan tidak dapat dipercaya,” cuitnya di Twitter, dilansir dari Aljazeera, Kamis (21/11).

Dalam sebuah pernyataan diterbitkan Selasa, Amnesty menuding pasukan keamanan Iran menggunakan kekerasan yang berlebihan dan mematikan untuk melawan para demonstran yang mulai beraksi pada Jumat lalu.

Unjuk rasa pecah di seluruh negeri memprotes kenaikan harga BBM. Pihak berwenang Iran mengatakan kebijakan menaikkan harga BBM sangat penting di tengah sanksi ekonomi AS. Kenaikan harga BBM ini juga akan digunakan untuk mensubsidi rakyat miskin.

Pemerintah mengatakan kenaikan harga BBM bertujuan untuk meningkatkan USD 2,55 miliar subsidi tambahan untuk 18 juta keluarga miskin.

Laporan Amnesty menyebutkan pasukan keamanan bersikap brutal kepada para pengunjuk rasa di 21 kota, termasuk mengerahkan penembak jitu yang menembak dengan peluru tajam ke arah kerumunan massa dari atas atap dan helikopter.

“Tuduhan tak berdasar dan angka-angka palsu oleh entitas Barat yang bias tidak menggoyahkan tekad pemerintah (dalam) membuat keputusan ekonomi yang bijaksana sambil menghormati hak asasi manusia rakyatnya, termasuk untuk secara bebas menggunakan hak mereka untuk melakukan protes di lingkungan yang damai,” kata Miryousefi.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>