Pilwalkot Makassar, NasDem Usung Danny Pomanto


AKTUALITAS.ID – Mohammad Ramdhan Pomanto yang akrab disapa Danny Pomanto, eks Wali Kota Makassar periode 2014-2019 mendeklarasikan diri maju kembali pada Pemilihan Wali Kota Makassar 2020 ini.

Pada Pilwakot tahun 2018 lalu, dia maju bertarung didampingi Indira Mulyasari sebagai wakilnya melalui jalur perseorangan karena saat itu semua partai diborong pesaingnya pasangan Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi, dengan 10 partai.

Namun di tengah jalan, pasangan Danny Pomanto-Indira Mulyasari didiskualifikasi KPU Makassar setelah dinyatakan terbukti melakukan pelanggaran kewenangan, pemanfaatan program dan kegiatan Pemkot Makassar dalam sidang putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PT TUN).

Akhirnya pasangan Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi maju melawan kotak kosong. Yang keluar sebagai pemenang adalah kotak kosong sehingga sejak tahun 2019, Kota Makassar dipegang Penjabat Wali Kota Makassar, Iqbal Suhaeb.

Pilwalkot Makassar 2020 ini, Danny Pomanto maju lagi namun tidak melalui jalur perseorangan sebagaimana pada Pilwalkot 2018 lalu, melainkan jalur partai.

Keputusan Danny diumumkan saat Musyawarah Rakyat yang dibanjiri ribuan warga di gedung Celebes Convention Centre (CCC), Sabtu (22/2/2020). Bukan hanya ribuan warga hingga tingkat RT/RW, kegiatan itu juga dihadiri banyak petinggi partai antara lain NasDem, Golkar, PPP, PDIP dan Demokrat.

“Semua partai kita undang hadir. Kita mau mempersatukan partai dan rakyat karena tahun 2018 lalu partai dan rakyat terpisah. Dengan kemenangan kotak kosong tahun 2018 itu, bukti ada perlawanan rakyat yang luar biasa. Pilwalkot 2020 ini, rakyat bersama-sama partai. Tadi dalam Musyawarah Rakyat tadi, rakyat meminta saya maju lagi lewat jalur partai dan saya putuskan jalur partai bukan jalur perseorangan,” tandas Danny Pomanto.

Eks wali kota yang juga akrab disapa DP, akronim dari namanya, Danny Pomanto ini percaya diri maju lewat partai setelah partainya, Partai NasDem turunkan rekomendasi dukungan kepadanya dan memberinya kewajikan untuk berkomunikasi dengan partai lain guna menambah dukungan membangun koalisi.

Untuk maju sebagai calon wali kota, butuh 10 akumulasi kursi di DPRD Makassar dan Partai NasDem, salah satu partai pemegang enam kursi di DPRD Makassar. Artinya, Danny Pomanto butuh partai lain lagi untuk mencukupi 10 kursi atau lebih.

“Saat ini kita intens sekali komunikasi dengan Partai Golkar. InsyaAllah dalam waktu dekat, Golkar juga ikut,” tandasnya dengan nada yakin.

Selain Partai Golkar, pihaknya juga intens komunikasi dengan PPP dan Partai Demokrat. Kata Danny, sinyal sudah ada tapi ada namanya proses jadi tetap harus menunggu.

Sementara itu, Rudianto Lallu, wakil ketua DPW Partai NasDem Sulsel mengatakan, Danny Pomanto adalah kader Partai NasDem. Dia juga Wali Kota Makassar periode sebelumnya dan menurut survei kuat secara elektoral. Karena itu, imbuh Rudianto Lallo, Partai NasDem terdepan mengeluarkan rekomendasi mengusung Danny Pomanto.

“Kalau ditanya kenapa harus Danny, tentu karena NasDem harus mengusung kader. Yakni kader yang menurut semua lembaga survei, punya survei tinggi. Dan saya kira di Pilwalkot Makassar nanti, NasDem akan menangkan,” tandas Rudianto Lallo.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>