Berita
Cegah Tertular Corona, Prancis Tarik Pasukan dari Irak
Prancis akan menarik pasukannya dari Irak untuk mencegah tertular virus corona. Sebagian besar pasukan Prancis yang ditempatkan bertugas untuk melatih pasukan bersenjata Irak. Sekitar 200 personel militer Prancis ditugaskan untuk melatih pasukan Irak hingga ditempatkan di markas pasukan koalisi di Baghdad. “Kami berkoordinasi dengan pemerintah Irak, koalisi telah memutuskan untuk menyesuaikan penempatan pasukan dan sementara […]
Prancis akan menarik pasukannya dari Irak untuk mencegah tertular virus corona. Sebagian besar pasukan Prancis yang ditempatkan bertugas untuk melatih pasukan bersenjata Irak.
Sekitar 200 personel militer Prancis ditugaskan untuk melatih pasukan Irak hingga ditempatkan di markas pasukan koalisi di Baghdad.
“Kami berkoordinasi dengan pemerintah Irak, koalisi telah memutuskan untuk menyesuaikan penempatan pasukan dan sementara akan menghentikan latihan bersama,” tulis tentara Prancis dalam pernyataannya seperti mengutip AFP.
Selain Prancis, Inggris juga telah mengumumkan untuk memulangkan pasukannya di Irak. Keputusan tersebut dilakukan untuk mengurangi potensi penularan virus corona.
Irak mengumumkan telah menghentikan semua latihan militer pada awal Maret untuk meminimalkan risiko penyebaran Covid-19 di antara pasukannya.
Sebelumnya, AS dan Republik Ceko juga memutuskan untuk memulangkan pasukannya dari Irak karena penyebaran pandemi corona. AS berencana memulangkan sekitar 13.500 pasukannya dari Irak.
Kasus virus corona di Irak sejauh ini jauh lebih kecil dibandingkan negara tetangga, Iran. Irak mencatat 316 kasus virus corona dengan 27 kematian dan 27 pasien dinyatakan sembuh.
Hingga Kamis (26/3), data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan lebih dari 400 ribu orang di seluruh dunia terinfeksi virus corona.
Jumlah kasus Covid-19 di 196 kawasan dan negara mencapai 416.686 orang. Dari data tersebut, sekitar 18.589 orang meninggal secara global.
Jika dirinci per negara, China masih menjadi negara dengan kasus virus corona tertinggi yakni mencapai 81.869 kasus dengan 3.287 kematian. Namun angka kematian tertinggi berasal dari Italia yakni mencapai 6.830 orang dari 69.176 kasus.
-
FOTO17/11/2025 08:31 WIBFOTO: Aksi Seniman Jalanan Dukung Produk UMKM Konveksi
-
OLAHRAGA17/11/2025 14:00 WIBKalahkan Jepang 0-1 Tim Sepak Bola CP Indonesia Melaju ke Semifinal
-
EKBIS17/11/2025 09:30 WIBIHSG dan LQ45 Kompak Menguat Pagi Ini (17/11), Investor Uji Resisten 8.400
-
NASIONAL17/11/2025 10:00 WIBMKMK Pertanyakan Laporan Ijazah Palsu Arsul Sani ke Bareskrim Polri
-
NASIONAL17/11/2025 11:15 WIBWakil Ketua DPR RI: Sebut Program MBG Tak Perlu Ahli Gizi
-
NASIONAL17/11/2025 07:00 WIBGuru Besar HTN: Lembaga Negara Semakin Tidak Patuh pada Putusan MK
-
JABODETABEK17/11/2025 05:30 WIBCuaca DKI Jakarta 17 November 2025: Hujan Sedang dan Petir di Beberapa Wilayah
-
OASE17/11/2025 05:00 WIBSurat Al Ankabut: Menguatkan Iman dan Tawakal dalam Menghadapi Tantangan

















