43 Warga Ditahan akibat Demo Ricuh saat ‘Lockdown’ di Belgia


Ilustrasi kerusuhan di Santiago, Chile. (AFP PHOTO / Martin BERNETTI)

Sebanyak 43 orang ditahan oleh polisi dalam kerusuhan di Brussels, ibukota Belgia, pada Sabtu (11/4). Insiden itu terjadi setelah kecelakaan fatal antara kendaraan polisi dan seorang pria yang mengendarai sepeda motor.

Dikutip dari AFP, kasus ini bermula, pada Jumat (10/4) malam, ketika sebuah patroli polisi di Anderlecht, sebuah distrik di Brussels, berusaha untuk menghentikan seorang pemuda 19 tahun yang mengendarai sepeda motor jenis skuter.

Polisi kemudian mengejarnya. Skuter itu kemudian bertabrakan dengan kendaraan polisi lainnya. Kejadian ini menewaskan pengemudi skuter itu di lokasi.

Demonstran yang kebanyakan anak muda kemudian memprotes insiden tersebut. Aksi ini disebut terjadi akibat pesan-pesan di media sosial. Polisi anti huru-hara lantas berupaya selama beberapa jam untuk membubarkan para pengunjuk rasa.

Wali Kota Anderlecht Fabrice Cumps mengatakan dua petugas polisi cedera ringan dalam demo pada Sabtu (11/4). Satu orang, katanya, terkena proyektil dan satu lagi korban luka ringan.

Soal situasi terkini, Cumps mengatakan itu “jelas terkendali” tetapi polisi tetap dimobilisasi. Sebab, pihaknya memperkirakan akan ada lebih banyak insiden pada Sabtu (11/4) malam waktu setempat dan Minggu (12/4).

Dia juga mengaku sudah bertemu dengan keluarga pengendara sepeda motor pada Sabtu. Cumps pun percaya bahwa kematian pemuda itu digunakan sebagai dalih untuk membuat onar.

Belgia saat ini tengah menjalani lockdown selama empat pekan dalam upaya membendung penyebaran wabah Corona.

Cumps mengatakan patroli polisi yang kemudian berupaya mengejar pengemudi skuter itu adalah dalam rangka penegakan aturan penahanan. Namun, ia mengaku belum tahu soal hubungannya dengan lockdown.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>