Connect with us

Berita

Tanpa Listrik-Internet, Nadiem: Pemerataan Pendidikan Sulit

AKTUALITAS.ID – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim berpendapat pemerataan pendidikan sulit tercapai tanpa ketersediaan listrik dan internet. Pernyataan itu merespon sejumlah kendala dan kesenjangan pendidikan dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama wabah covid-19 atau virus corona. “Tapi yang sudah pasti tanpa konektivitas, artinya internet dan listrik. Proses pemerataan pendidikan kita tidak mungkin tercapai. […]

Published

pada

AKTUALITAS.ID – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim berpendapat pemerataan pendidikan sulit tercapai tanpa ketersediaan listrik dan internet.

Pernyataan itu merespon sejumlah kendala dan kesenjangan pendidikan dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama wabah covid-19 atau virus corona.

“Tapi yang sudah pasti tanpa konektivitas, artinya internet dan listrik. Proses pemerataan pendidikan kita tidak mungkin tercapai. Itu minimum, konektivitas internet dan listrik dua hal pondasinya,” ujarnya melalui konferensi video dikutip dari akun Youtube Kemendikbud RI, Rabu (6/5/2020).

Nadiem menyadari banyak kendala yang ditemukan oleh pihaknya selama PJJ dilakukan. Namun ia mengatakan hal ini setidaknya bisa jadi umpan balik bagi pemerintah untuk membuat kebijakan ke depan.

Ia pun mengaku pihaknya tidak bisa menyelesaikan kendala belajar di rumah karena tak ada akses listrik dan internet seorang diri. Melainkan harus melibatkan lintas kementerian lain.

“Itu butuh kolaborasi Kemendikbud dan kementerian lain, misalnya Kominfo,” ujarnya.

Menurutnya, untuk mengupayakan pemerataan dan perubahan pendidikan komunikasi jadi kunci utama yang harus diselesaikan. Ini termasuk di daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T), maupun di perkotaan.

PJJ dilakukan di sebagian besar daerah di Indonesia semenjak wabah corona melanda. Metode yang dilakukan tergantung kemampuan sekolah dan siswa, yakni bisa dalam jaringan (daring) maupun luar jaringan.

Kemendikbud menyediakan program belajar di rumah melalui televisi dan radio. Ini dilakukan untuk memfasilitasi siswa yang tak punya fasilitas dan akses internet.

Namun kendala ketiadaan listrik masih dialami beberapa daerah. Misalnya terjadi di Papua. Melalui akun Facebook seorang guru honorer di Kabupaten Lanny Jaya, Maruntung Sihombing menyampaikan surat terbuka kepada Nadiem.

Ia menceritakan kondisi di sekitar rumahnya dan tempatnya mengajar. Aktivitas mengajar sehari-hari dilakukan hanya dengan tunjangan sinar matahari.

Maruntung mengatakan keterbatasan di wilayahnya makin menjadi di tengah wabah corona. Ia merasa pendidikan di wilayahnya tertinggal, terlebih jika PJJ dilakukan hingga akhir tahun.

“Pendidikan terpencil di Papua seperti mati suri. Dan saya yakin daerah-daerah terpencil seperti kami juga pasti merasakan seperti yang kami rasakan,” katanya.

Trending



Copyright © 2024 aktualitas.id