Berita
Pemerintah Australia Selidiki Serangan Polisi AS ke Jurnalis Saat Liput Demo
Pemerintah Australia menyatakan tengah menyelidiki penyerangan terhadap dua wartawan dari Negeri Kanguru ketika meliput aksi solidaritas kematian seorang warga kulit hitam, George Floyd, di Gedung Putih, Washington D.C., oleh seorang anggota polisi Amerika Serikat. Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne, mengatakan pemerintahnya juga tengah mengirim komplain formal terkait insiden yang menimpa dua warga negaranya itu. […]
Pemerintah Australia menyatakan tengah menyelidiki penyerangan terhadap dua wartawan dari Negeri Kanguru ketika meliput aksi solidaritas kematian seorang warga kulit hitam, George Floyd, di Gedung Putih, Washington D.C., oleh seorang anggota polisi Amerika Serikat.
Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne, mengatakan pemerintahnya juga tengah mengirim komplain formal terkait insiden yang menimpa dua warga negaranya itu.
“Kami telah meminta Kedutaan Besar Australia di Washington DC untuk menginvestigasi insiden ini,” kata Payne kepada wartawan di Canberra pada Selasa (2/6).
“Saya ingin meminta saran dan informasi terkait bagaimana kami bisa menyampaikan kekhawatiran kami yang sangat kuat terkait pihak berwenang yang bertanggung jawab di Washington,” paparnya menambahkan seperti dilansir AFP.
Penyelidikan itu dilakukan Australia setelah dua wartawan stasiun televisi Channel 7 yang berafiliasi dengan CNN mengalami kekerasan oleh polisi saat meliput demonstrasi di Gedung Putih pada akhir pekan lalu.
Dilansir AFP, kedua jurnalis Australia itu didorong, ditinju, dan dipukul dengan tongkat saat sedang melakukan siaran langsung di televisi.
Sejumlah awak media memang mengalami serangan, beberapa bahkan ada yang ditangkap saat meliput demonstrasi anti-rasialisme tersebut.
Beberapa insiden kekerasan terhadap awak media yang meliput demontrasi terjadi sejak (29/5) pekan lalu. Seorang kru stasiun televisi CNN menjadi korban salah tangkap kepolisian Minneapolis saat tengah meliput demonstrasi.
Situasi lebih mengerikan dialami oleh awak media lain saat bertugas di Minneapolis, Denver, Phoenix dan Las Vegas. Fotografer dan penulis Linda Tirado mengatakan mata kirinya buta akibat terkena peluru karet yang ditembakkan polisi dari jarak dekat.
Kru stasiun televisi KMGH melaporkan insiden pemukulan dengan bola cat dan gas air mata.
Di Las Vegas, dua jurnalis foto malah ditangkap saat meliput protes. Fotografer Bridget Bennett berkata dirinya ditangkap bersama jurnalis foto lain. Namun kemudian dirinya dibebaskan pada Sabtu pagi.
Tak hanya oleh polisi, beberapa jurnalis juga ikut diserang oleh para pedemo. Ian Smith, jurnalis foto untuk stasiun televisi KDKA di Pittsburgh, mengatakan dirinya diserang oleh pengunjuk rasa di pusat kota saat meliput demo pada Sabtu pagi.
Selain itu wartawan dari stasiun televisi Louisville, WLKY, jadi sasaran kekerasan pemrotes. Pembaca berita Julie Dolan menuturkan dalam cuitannya bahwa kendaraan WLKY dihancurkan dan jurnalis video mereka diserang hingga harus dilarikan ke instalasi gawat darurat.
-
FOTO17/11/2025 08:31 WIBFOTO: Aksi Seniman Jalanan Dukung Produk UMKM Konveksi
-
NASIONAL17/11/2025 11:15 WIBWakil Ketua DPR RI: Sebut Program MBG Tak Perlu Ahli Gizi
-
RIAU17/11/2025 22:02 WIBPolres Pelalawan Ungkap Sindikat BNN Gadungan Pemeras PNS, Tiga Pelaku Ditangkap
-
OLAHRAGA17/11/2025 14:00 WIBKalahkan Jepang 0-1 Tim Sepak Bola CP Indonesia Melaju ke Semifinal
-
RIAU17/11/2025 19:45 WIBPolda Riau Gelar Operasi Zebra Lancang Kuning 2025, Tekankan Edukasi, Keselamatan, dan Green Policing Jelang Operasi Lilin
-
NASIONAL17/11/2025 07:00 WIBGuru Besar HTN: Lembaga Negara Semakin Tidak Patuh pada Putusan MK
-
NASIONAL17/11/2025 10:00 WIBMKMK Pertanyakan Laporan Ijazah Palsu Arsul Sani ke Bareskrim Polri
-
EKBIS17/11/2025 09:30 WIBIHSG dan LQ45 Kompak Menguat Pagi Ini (17/11), Investor Uji Resisten 8.400

















