Berita
Calon Presiden Amerika Joe Biden Minta Facebook Hapus Informasi Palsu
Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Joe Biden mengeluarkan surat terbuka kepada Facebook, Kamis (11/6). Dalam suratnya, dia meminta agar raksasa media sosial itu menghapus informasi palsu menjelang pemilihan presiden pada November mendatang. ”Puluhan juta orang Amerika mengandalkan Facebook sebagai sumber berita. Tetapi perusahaan terus memperkuat kesalahan informasi dan membiarkan kandidat membayar untuk menargetkan […]
Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Joe Biden mengeluarkan surat terbuka kepada Facebook, Kamis (11/6). Dalam suratnya, dia meminta agar raksasa media sosial itu menghapus informasi palsu menjelang pemilihan presiden pada November mendatang.
”Puluhan juta orang Amerika mengandalkan Facebook sebagai sumber berita. Tetapi perusahaan terus memperkuat kesalahan informasi dan membiarkan kandidat membayar untuk menargetkan dan membingungkan pemilih dengan kebohongan,” kata Biden seperti dikutip dari CNBC, Jumat (12/6)
Selain menghapus informasi palsu, dalam suratnya, calon pesaing Presiden Donald Trump itu juga meminta agar Facebook mempromosikan sumber berita yang dapat dipercaya, daripada tokoh buruk dan teori konspirasi.
Biden juga meminta Facebook untuk berhenti mengizinkan kandidat politik dan komite aksi politik menggunakan iklan berbayar untuk menyebarkan informasi yang salah.
“Tetapkan aturan yang jelas tentang bagaimana semua pengguna Facebook, termasuk presiden, dapat berpartisipasi dalam pemilihan,” kata dia.
Facebook kemudian mengeluarkan tanggapan, perusahaan itu menjelaskan bahwa terserah pejabat terpilih untuk menentukan apa peraturan yang diizinkan dan tidak diizinkan untuk jejaring sosial.
“Seperti yang telah mereka lakukan dengan jaringan siaran, di mana pemerintah AS melarang penolakan iklan kampanye politisi. Perwakilan rakyat yang terpilih harus menetapkan aturan, dan kami akan mengikuti mereka,” kata perusahaan itu.
“Ada pemilihan pada bulan November mendatang, dan kami akan melindungi pidato politik, bahkan ketika kami sangat tidak setuju dengan itu.”
Surat Biden ini keluar setelah Facebook mendapat pukulan, di mana karyawan dan mitra bisnisnya mengkritik perusahaan tersebut karena tidak mengambil tindakan pada postingan Trump bernada kekerasan beberapa waktu lalu.
Karyawan memprotes keputusan Facebook karena tidak menghapus atau memoderasi postingan Trump. Karyawan berargumen bahwa itu melanggar standar komunitas Facebook, yang melarang bahasa yang memicu kekerasan.
Biden bakal bertarung melawan petahana Trump yang diusung Partai Republik dalam pilpres November mendatang.
Ia resmi menjadi calon presiden dari Partai Demokrat, setelah meraih suara mayoritas dalam konvensi bakal capres mengalahkan para pesaingnya.
-
NASIONAL29/12/2025 23:00 WIBProyeksi Produksi Tahun Depan Meningkat, Pemerintah Optimalkan Serapan Beras Awal Tahun 2026
-
RIAU30/12/2025 15:15 WIBPintu Air Koto Panjang Dibuka, Kapolda Riau Siagakan Pasukan Antisipasi Banjir
-
OASE30/12/2025 05:00 WIBPahami Isi Kandungan Surat Al Kafirun dan Asbabun Nuzulnya
-
OLAHRAGA29/12/2025 23:30 WIBTimnas Futsal U-16 Indonesia Juara Futsal ASEAN U-16 2025
-
POLITIK30/12/2025 06:00 WIBDemokrat Minta Aspirasi Masyarakat Ditampung soal Usulan Pilkada Lewat DPRD
-
POLITIK30/12/2025 07:00 WIBEddy Soeparno: Pilkada oleh DPRD Sejalan dengan Sila Keempat Pancasila
-
JABODETABEK30/12/2025 08:30 WIBPolda Metro Jaya Buka Layanan SIM Keliling di 5 Lokasi Jakarta
-
JABODETABEK30/12/2025 15:32 WIBSidak Pasar Tebet Jelang Nataru, Mentan: Ancam Segel Produsen Nakal

















