Berita
Asal Bawa Hasil Swab, Wisatawan Boleh Menginap di Hotel Kota Batu
AKTUALITAS.ID – Pemerintah Kota Batu memperbolehkan hotel di wilayahnya untuk kembali beroperasi setelah 4 bulan terpaksa tutup akibat dampak pandemi Covid-19. Apalagi, Kota Batu saat ini berstatus zona oranye dengan tingkat resiko sedang sehingga memasuki masa transisi new normal. Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, mengaku tak ingin gegabah dengan pembukaan kembali hotel. Dia menegaskan tak […]
AKTUALITAS.ID – Pemerintah Kota Batu memperbolehkan hotel di wilayahnya untuk kembali beroperasi setelah 4 bulan terpaksa tutup akibat dampak pandemi Covid-19. Apalagi, Kota Batu saat ini berstatus zona oranye dengan tingkat resiko sedang sehingga memasuki masa transisi new normal.
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, mengaku tak ingin gegabah dengan pembukaan kembali hotel. Dia menegaskan tak ingin ada gelombang kedua penyebaran Covid-19 di Kota Batu.
Terlebih, Kota Batu memang tujuan utama liburan di Jawa Timur. Untuk itu, protokol kesehatan Covid-19 harus diterapkan, bila teledor siap-siap sanksinya ditutup.
“Beberapa hotel sudah mulai buka, terutama hotel yang hampir 4 bulan kami tutup. Tapi dari 50 pengajuan, baru 20 yang kami rekomendasi untuk dibuka. Kami punya tim verifikasi, terdiri dari tim gugus Covid-19 termasuk TNI dan Polri, dengan sangat detail menilai semua itu. Jadi tamu yang datang di Kota Batu, itu benar-benar aman,” kata Dewanti, Senin, (22/6/2020).
Dewanti mengatakan tamu hotel atau wisatawan dari zona merah seperti Surabaya dan Jakarta syarat mutlak untuk diperbolehkan menginap di hotel adalah membawa hasil uji swab. Bila tidak menyertakan hasil uji swab maka wisatawan itu dilarang bermalam di Kota Batu.
“Bahkan, ketika tamu itu dari zona merah, Jakarta dan Surabaya, kami minta hasil swab, baru boleh menginap di Kota Batu. Kalau tidak membawa surat itu, tidak boleh menginap di Batu,” ujar Dewanti.
Dewanti mengatakan kebijakan itu akan tertuang dalam peraturan Wali Kota Batu. Dia menganggap kebijakan ini demi kebaikan bersama. Apalagi kasus penularan pertama di Kota Batu berasal dari hotel. Dewanti mengatakan bila hotel itu nekat memperbolehkan tamu menginap tanpa hasil uji swab maka yang paling dirugikan adalah hotel.
“Jika tidak ikut aturan kesehatan, kemudian ada konfirmasi positif, yang rugi hotel itu sendiri,” kata Dewanti.
Sementara untuk sejumlah obyek wisata andalan di Kota Batu seperti Jawa Timur Park Grup, Selecta, Agrokusuma, dan sejumlah tempat wisata lainnya masih akan diverifikasi secara langsung ke lapangan.
Verifikasi dilakukan untuk melihat sejauh mana protokol kesehatan diterapkan. Pemkot Batu juga akan melakukan dialog dengan pelaku usaha pariwisata apakah wisatawan membawa hasil swab atau rapid test.
“Beberapa tempat wisata yang akan dibuka, itupun kami akan melakukan verifikasi ke lapangan dengan tim lengkap. Kita akan bicara dengan pengelola wisata, misalkan swab Rp250 ribu sedangkan tiket masul Rp25 ribu itu kan harus kita pikirkan. Yang jelas karyawan harus memakai fave shield,” tutur Dewanti.
-
FOTO17/11/2025 08:31 WIBFOTO: Aksi Seniman Jalanan Dukung Produk UMKM Konveksi
-
OLAHRAGA17/11/2025 14:00 WIBKalahkan Jepang 0-1 Tim Sepak Bola CP Indonesia Melaju ke Semifinal
-
EKBIS17/11/2025 09:30 WIBIHSG dan LQ45 Kompak Menguat Pagi Ini (17/11), Investor Uji Resisten 8.400
-
NASIONAL17/11/2025 10:00 WIBMKMK Pertanyakan Laporan Ijazah Palsu Arsul Sani ke Bareskrim Polri
-
NASIONAL17/11/2025 11:15 WIBWakil Ketua DPR RI: Sebut Program MBG Tak Perlu Ahli Gizi
-
NASIONAL17/11/2025 07:00 WIBGuru Besar HTN: Lembaga Negara Semakin Tidak Patuh pada Putusan MK
-
JABODETABEK17/11/2025 05:30 WIBCuaca DKI Jakarta 17 November 2025: Hujan Sedang dan Petir di Beberapa Wilayah
-
OASE17/11/2025 05:00 WIBSurat Al Ankabut: Menguatkan Iman dan Tawakal dalam Menghadapi Tantangan

















