Berita
Terkait Dana Rp7 Miliar, DKPP Pecat 4 Anggota KPU di Papua
AKTUALITAS.ID – Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) memecat empat anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Mamberamo Raya, Papua, terkait pengelolaan dana Rp7 miliar. DKPP menilai empat orang itu dinilai tidak profesional mengelola dana hibah dari Pemerintah Kabupaten Mamberamo Raya. Bahkan, mereka tak bisa menunjukkan bukti pengelolaan anggaran tersebut. “Menjatuhkan sanksi Pemberhentian Tetap kepada Teradu I […]
AKTUALITAS.ID – Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) memecat empat anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Mamberamo Raya, Papua, terkait pengelolaan dana Rp7 miliar.
DKPP menilai empat orang itu dinilai tidak profesional mengelola dana hibah dari Pemerintah Kabupaten Mamberamo Raya. Bahkan, mereka tak bisa menunjukkan bukti pengelolaan anggaran tersebut.
“Menjatuhkan sanksi Pemberhentian Tetap kepada Teradu I Hasan Tomu selaku Ketua merangkap Anggota KPU Kabupaten Mamberamo Raya, Teradu II Marthen Murafer, Teradu III Meitty Ebta Rumandewai dan Teradu IV Yulius Elon Awaki masing-masing selaku Anggota KPU Kabupaten Mamberamo Raya terhitung sejak dibacakannya putusan ini,” kata Ketua DKPP Muhammad dalam sidang Rabu (29/7), yang dikutip dari situs dkpp.go.id.
Empat orang itu menerima hibah Rp7 miliar dari Pemkab Mamberamo Raya pada 8 dan 12 April 2019. Namun saat audit berakhir, mereka tidak dapat menyampaikan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD), surat ijin pembukaan rekening BPP, Register atas Dana Hibah kepada DJPRR, dan belum dilakukan revisi DIPA.
DKPP menilai para teradu itu mengabaikan prinsip manajemen dan tertib administrasi pengelolaan keuangan negara.
Mereka juga disebut melanggar kewajiban etik untuk bersikap hati-hati dalam melakukan perencanaan dan menggunakan anggaran.
Selain itu, pemecatan juga didasari dugaan suap dalam penunjukkan distributor logistik Pemilu 2019.
Berdasarkan alat bukti Laporan Hasil Audit, Marthen dan Meitty mengaku dijanjikan 12 persen oleh pihak ketiga yang mereka tunjuk.
“Terlepas dari apakah Teradu I sampai III secara faktual menerima ‘tanda terima kasih’ tersebut, DKPP menilai adanya pengakuan tersebut menunjukkan adanya mufakat jahat, itikad buruk, dan penyalahgunaan wewenang dari Teradu I sampai III,” kata Anggota DKPP Didik Supriyanto.
-
POLITIK14 jam lalu
Bawaslu RI: Sukses Pilkada Serentak 2024 Butuh Kerja Sama Seluruh Pihak
-
EkBis24 jam lalu
APBN Salurkan Rp463,1 Triliun untuk Pendidikan, Menkeu Sri Mulyani: Demi Indonesia Maju
-
Nasional20 jam lalu
Polda Metro Jaya Tangkap Istri Buronan Kasus Judi Online
-
Multimedia4 jam lalu
FOTO: Bawaslu akan Telusuri Video Prabowo dengan Cagub di Jateng
-
Oase23 jam lalu
Kapan Anak Perlu Tidur Terpisah dari Orang Tua Menurut Islam?
-
Nasional16 jam lalu
Tujuh Napi Narkoba Kabur dari Rutan Salemba dengan Menjebol Teralis Kamar
-
POLITIK7 jam lalu
Ada Dugaan Pelanggaran, Bawaslu Selidiki Video Dukungan Prabowo untuk Ahmad Luthfi-Taj Yasin
-
EkBis20 jam lalu
Anindya Bakrie Ternyata Hanya Ketua Dewan Pertimbangan