Connect with us

Berita

Hadang Mobil Kapolres Ternate, Pedagang Pasar Tuntut Mahasiswa Dibebaskan

AKTUALITAS.ID – Beredar video sejumlah pedagang mengadang mobil Kapolres Ternate AKBP Aditya Laksimada di media sosial. Aksi ini terjadi di Pasar Gamalama, Ternate, Maluku Utara, Sabtu (10/10/2020). Para pedagang menuntut agar kepolisian membebaskan para mahasiswa yang ditahan saat unjuk rasa penolakan Undang-Undang Cipta Kerja. Dalam video berdurasi 1 menit yang diunggah akun instagram @ceritamalut itu […]

Published

on

AKTUALITAS.ID – Beredar video sejumlah pedagang mengadang mobil Kapolres Ternate AKBP Aditya Laksimada di media sosial. Aksi ini terjadi di Pasar Gamalama, Ternate, Maluku Utara, Sabtu (10/10/2020).

Para pedagang menuntut agar kepolisian membebaskan para mahasiswa yang ditahan saat unjuk rasa penolakan Undang-Undang Cipta Kerja.

Dalam video berdurasi 1 menit yang diunggah akun instagram @ceritamalut itu tampak para pedagang mayoritas terdiri dari wanita paruh baya memblokade jalan yang hendak dilewati mobil Kapolres Ternate. Para pedagang menggunakan gerobak dan besi untuk menutupi jalan.

Seorang anggota polisi pun keluar dari mobil dan berusaha memindahkan gerobak tersebut, namun polisi tersebut diindahkan. Para pedagang malah berkali-kali meneriakkan ‘Kase kaluar mahasiswa!’ (keluarkan mahasiswa dan hidup mahasiswa)

Saat dikonfirmasi, Kapolda Maluku Utara Irjen Rikwanto membenarkan kejadian tersebut. Aksi blokade jalan tersebut ternyata hanya berlangsung lima menit.

“Iya itu kejadian di jalan, di depan Pasar Gamalama, penutupan mobil Kapolres cuma lima menit saja,” ujar Rikwanto kepada merdeka.com, Minggu (11/10).

Rikwanto juga membenarkan bahwa para pedagang itu meminta para pengunjuk rasa yang diamankan untuk segera dipulangkan. Sebagai informasi, aksi unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa di depan Kantor Wali Kota Ternate itu sempat ricuh. Para Kepolisian pun akhirnya mengamankan beberapa mahasiswa untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

“Setelah selesai unjuk rasa di landmark depan Kantor wali kota Ternate, massa dibubarkan paksa oleh polisi karena anarkis. Saat Kapolres Ternate mau pulang dan lewat depan pasar, mobilnya disetop ibu-ibu pedagang pasar,” kata Rikwanto

Selain itu, para pedagang yang mengadang jalan juga meminta kepolisian untuk menangkap demonstran yang merusak fasilitas umum. Fasilitas umum yang dimaksud bukan hanya yang terdapat di wilayah pasar, namun juga fasilitas umum di sepanjang jalan, seperti kursi taman, lampu taman, pot bunga dan lain sebagainya.

“Macam-macam permintaannya. Ada ibu-ibu yang minta supaya perusak fasilitas umum di depan pasar dan sepanjang jalan ditangkap, ada juga yang minta pengunjuk rasa anarkis yang diamankan untuk dilepaskan. Soalnya sebagian itu keluarga mereka,” ujarnya melanjutkan cerita.

Akhirnya, Sabtu malam (10/10) pukul 20.30 waktu setempat, Rikwanto mengatakan bahwa para pengunjuk rasa yang diamankan telah dikembalikan ke pihak keluarga masing-masing.

“Semua pengunjuk rasa yang diamankan di Polres sudah dikembalikan ke keluarganya, setelah dijemput keluarganya dan buat pernyataan,” kata Rikwanto.

OASE

INFOGRAFIS

WARGANET

Trending