Berita
Guru Besar UIN Sebut KLB Demokrat Merupakan Tragedi Demokrasi di RI
AKTUALITAS.ID – Guru Besar Pemikiran Politik Islam FISIP UIN Jakarta Din Syamsuddin menyebut Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatra Utara, merupakan tragedi demokrasi di Indonesia. Ia meyakini perpecahan di Partai Demokrat bukan hanya peristiwa memprihatinkan di satu partai politik saja, namun juga bagi iklim politik di Indonesia secara umum. Pasalnya, jika […]
AKTUALITAS.ID – Guru Besar Pemikiran Politik Islam FISIP UIN Jakarta Din Syamsuddin menyebut Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatra Utara, merupakan tragedi demokrasi di Indonesia.
Ia meyakini perpecahan di Partai Demokrat bukan hanya peristiwa memprihatinkan di satu partai politik saja, namun juga bagi iklim politik di Indonesia secara umum.
Pasalnya, jika ini dibiarkan akan menjadi preseden buruk bagi perpolitikan nasional. Karena terjadi di partai relatif besar, ia menyebut bukan mustahil masalah serupa juga bakal terjadi di partai lain.
“Tak mustahil partai-partai politik lain akan mengalami nasib serupa karena ini bukan sekedar tragedi Partai Demokrat tapi tragedi demokrasi di Indonesia,” katanya pada Webinar, Kamis (11/3/2021).
KLB Demokrat, lanjutnya, menjadi contoh buruk mudahnya kekuasaan internal parpol dapat diintervensi dengan dalih tertentu.
Melihat apa yang terjadi di Deli Serdang, ia mengaku cemas kejadian akan membawa dampak sistemik dan berpotensi menciptakan kegaduhan politik nasional.
KLB, menurut dia, menunjukkan bahwa proses konsolidasi demokrasi di Tanah Air masih jauh dari ideal atau sesuai dengan amanat Pancasila.
“Maka itu perlu kita soal dan persoalkan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Partai Demokrat pecah setelah sejumlah kader senior menginisiasi Kongres Luar Biasa untuk membatalkan kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono.
KLB dihelat di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3) dan menetapkan Moeldoko sebagai ketua umum, serta Marzuki Alie sebagai Ketua Dewan Pembina.
Pasca-KLB, salah satu panitia KLB Ilal Ferhard mengklaim pihaknya sudah mendaftarkan kepengurusan Demokrat hasil KLB ke Kemenkumham pada Selasa (9/3).
Dia menjelaskan tim hukum Demokrat kubu Moeldoko sudah membawa sejumlah berkas yang dibutuhkan untuk mendapatkan legalitas, misalnya dokumen hasil KLB, struktur kepengurusan, hingga bukti-bukti lain sebagai pelengkap.
Namun pihak Kemenkumham membantah hal ini dan menyatakan belum menerima susunan kepengurusan Demokrat KLB yang dipimpin Moeldoko.
-
DUNIA13/12/2025 17:30 WIBItalia Didesak untuk Akui Negara Palestina
-
POLITIK13/12/2025 18:00 WIBBanyak Kepala Daerah Terjerat Kasus Korupsi, Parpol Diminta Perbaiki Sistem Kaderisasi
-
NASIONAL13/12/2025 18:25 WIBMentan Amran Beri Motivasi Ribuan Kades se-Sulsel
-
NASIONAL13/12/2025 19:00 WIBPrabowo: Pemerintah Terus Memantau Perkembangan Situasi Daerah Bencana Sumatera dan AcehÂ
-
NASIONAL13/12/2025 15:00 WIBJAMKI Desak KPK Panggil Paksa Anggota DPR yang Mangkir dalam Kasus CSR BI – OJK
-
JABODETABEK13/12/2025 16:00 WIBJasad Pria Tersetrum Listrik Berhasil Dievakuasi Tim Gulkarmat
-
OLAHRAGA13/12/2025 17:00 WIBTim Senam Indonesia Berhasil Meraih Empat Medali SEA Games 2025
-
NASIONAL13/12/2025 06:00 WIBPurbaya: Tidak Akan Kirim Barang Ilegal untuk Korban Bencana

















