Berita
BEM FISIP Unpad : Kami Bersama Presiden Jokowi, Tapi Boong
AKTUALITAS.ID – Giliran Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran (BEM FISIP Unpad) melakukan kritik terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan membuat pamflet atau poster di media sosial. Diunggah ke akun Twitter, BEM FISIP Unpad membuat beberapa poster yang awalnya memberikan dukungan kepada Presiden Jokowi. Namun ternyata dukungan tersebut tidak segamblang yang ditunjukkan ada pesan terselubung di dalamnya. […]
AKTUALITAS.ID – Giliran Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran (BEM FISIP Unpad) melakukan kritik terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan membuat pamflet atau poster di media sosial.
Diunggah ke akun Twitter, BEM FISIP Unpad membuat beberapa poster yang awalnya memberikan dukungan kepada Presiden Jokowi. Namun ternyata dukungan tersebut tidak segamblang yang ditunjukkan ada pesan terselubung di dalamnya.
BEM FISIP Unpad menampilkan sejumlah kritikan kebijakan yang dibuat oleh Presiden Jokowi baik pada periode pertama Kabinet Indonesia Kerja maupun periode kedua Kabinet Indonesia Maju.
“Kami bersama Presiden Jokowi. Tapi boong,” tulis caption poster yang dikutip pada Jumat, 16 Juli 2021.
Presiden Jokowi dianggap sering kali bertindak atau berkata yang pada akhirnya akan kontras dengan kebijakan yang dibuat. Berbagai gimmick dan lip service yang dibuat pun nyatanya hanya sebagai pemanis, mulai dari gimmick terbuka terhadap kritik hingga menggunakan pakaian adat.
Mulai dari beda instruksi beda pelaksanaan tentang KPK, carut marut penanganan COVID hingga bagi-bagi kursi kepada keluarga dan rekan dekat.
“Kami akan bersama Presiden Jokowi jika Presiden Jokowi serius dan berkomitmen kepada rakyat Indonesia. Cepat penuhi janji dan perkataannya pak. Jangan bohong lagi!” lanjutnya.
Berikut isi kritikan BEM FISIP Unpad yang dibuat dalam bentuk poster.
Satu, Presiden antikritik. Yang kritik kena delik hingga diserang buzzer.
Dua, Presidennya pakai bahu adat, tapi di negaranya masyarakat adat dikriminalisasi.
Tiga, Presiden bilang A, jajarannya malah B. Empat, pemimpin bingung hadapi krisis, anti lockdown hingga kebijakan bermasalah.
Lima, kursi pejabat publik hingga Komisaris BUMN untuk semua keluarga dan rekan dekat.
-
OTOTEK24/11/2025 12:30 WIBWaspada! 15 Aplikasi Berbahaya yang Dapat Mencuri Data Pribadi dan Informasi Finansial
-
EKBIS24/11/2025 08:30 WIBPertamina Umumkan Harga BBM Terbaru 24 November 2025: Cek di Sini
-
JABODETABEK24/11/2025 05:30 WIBBMKG: Cuaca Jakarta pada 24 November 2025 Cenderung Berawan
-
EKBIS24/11/2025 10:00 WIBNilai Tukar Rupiah Melemah di Senin Pagi, Dolar AS Menguat
-
EKBIS24/11/2025 11:30 WIBEmas Antam Turun Harga, Berikut Harga Emas Batangan Terbaru
-
JABODETABEK24/11/2025 07:30 WIBPelayanan SIM Keliling di Jakarta: 5 Titik Lokasi yang Bisa Dikunjungi
-
EKBIS24/11/2025 09:31 WIBPasar Saham Asia-Pasifik Menguat, IHSG Naik 0,52% di Awal Pekan
-
POLITIK24/11/2025 07:00 WIBDKPP Ungkap KPU dan Bawaslu Kerap Belum Optimal Tangani Politik Uang

















