Berita
Abdullah Ayah Nabi Muhammad SAW Wafat Usia Muda?
Rasulullah, Muhammad SAW, mempunyai garis keturunan yang mulia, salah satu nenek moyangnya adalah Qushay. Qushay bin Kilab menurunkan banyak anak cucu. Seorang cucunya bernama Hasyim sehingga keturunannya disebut sebagai Bani Hasyim. Seorang yang terkemuka dari putra-putra Hasyim ialah Abdul Muthalib. Reputasinya dikenal luas karena keluhuran akhlak dan kelurusan akidahnya. Seorang anaknya, Abdullah, kelak menurunkan manusia paling mulia dalam […]
Rasulullah, Muhammad SAW, mempunyai garis keturunan yang mulia, salah satu nenek moyangnya adalah Qushay.
Qushay bin Kilab menurunkan banyak anak cucu. Seorang cucunya bernama Hasyim sehingga keturunannya disebut sebagai Bani Hasyim. Seorang yang terkemuka dari putra-putra Hasyim ialah Abdul Muthalib.
Reputasinya dikenal luas karena keluhuran akhlak dan kelurusan akidahnya.
Seorang anaknya, Abdullah, kelak menurunkan manusia paling mulia dalam sejarah eksistensi manusia hingga Hari Akhir. Dialah Abdullah, yang pada akhirnya menjadi ayahanda Nabi Muhammad SAW. Dalam kehidupannya, Abdullah sempat nyaris akan dikorbankan. Sebab, bapaknya bernazar suatu hal.
Ya, sebelum Abdullah lahir, Abdul Muthalib bernazar bahwa jika dirinya dikaruniai anak laki-laki kesepuluh maka dia akan mengorbankannya. Allah SWT pun mengaruniakan pada istrinya anak kesepuluh itu.
Berdasarkan sejumlah riwayat menyebutkan Abdul Mutalib kemudian menyampaikan nazarnya itu kepada orang-orang Quraisy. Namun, ternyata Abdul Muthalib sangat mencintai bayinya itu.
Dalam Tarikh Ath Thabrani yang dikutip Syekh Shafiyurrahman Al Mubarakfury dalam Ar-Rahiq Al-Makhtum menjelaskan, Abdul Muthalib kemudian melakukan undian untuk memilih Abdullah atau unta yang akan dikorbankan.
Sewaktu diundi ternyata nama yang keluar adalah Abdullah. Upaya mengorbankan Abdullah pun dicegah paman-pamannya dari Bani Makhzum. Abdul Muthalib meminta saran tentang nazarnya itu.
Abdul Muthalib pun disarankan untuk mengundi kembali antara Abdullah dan 10 ekor unta. Jika undian yang keluar adalah nama Abdullah, undian diulang dengan menambahkan 10 unta lagi dan seterusnya hingga Allah SWT meridhai pengorbanan Abdul Muthalib.
Setelah mencapai seratus ekor unta sebagai pengganti nazar, undian pun baru jatuh pada unta. Segera Abdul Muthalib menyembelih unta-unta itu lalu meninggalkannya.
Syekh Shafiyurrahman menuliskan bila terjadi pembunuhan di antara suku Quraisy, tradisi yang berlaku adalah satu nyawa ditebus dengan sepuluh ekor unta. Namun sejak saat itu, aturannya berubah menjadi seratus ekor unta per kepala.
Terkait nazar Abdul Muthalib yang hendak mengorbankan Abdullah dapat dipahami dari hadits Nabi Muhammad bahwa, “Aku adalah anak dari dua qurban,” yang dimaksud adalah Nabi Ismail dan ayahnya, yakni Abdullah.
Putra Abdul Muthalib itu meninggal ketika Rasulullah SAW masih di dalam kandungan Aminah binti Wahb.
Prof Quraish Shihab dalam buku Membaca Sirah Nabi Muhammad SAW menjelaskan, ada pendapat-pendapat yang diriwayatkan terkait kapan Abdullah wafat.
Terdapat pendapat yang menyebut, dia meninggal ketika Muhammad SAW berusia dua bulan. Bahkan, ada riwayat yang menyatakan bahwa ketika itu Nabi berusia 28 bulan.
Riwayat lain ada yang menyebut, Abdullah meninggal saat Nabi berusia tujuh bulan, dan bahwa usia Abdullah ketika itu, menurut satu sumber, yakni Al Waqidi, yakni 25 tahun.
Prof Quraish menjelaskan, yang pasti Nabi Muhammad yatim piatu sesuai dengan penegasan yang ditekankan dalam Alquran surat Ad Dhuha ayat 6.
“Bukankah Dia mendapatimu أَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيمًا فَآوَىٰ sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu?””
-
Multimedia14 jam lalu
FOTO: Ridwan Kamil Gelar Pasar Rakyat Tebus Murah
-
Olahraga16 jam lalu
Jake Paul Tumbangkan Mike Tyson Lewat Pertarungan Seru 8 Ronde
-
Jabodetabek15 jam lalu
RDF Plant Jakarta Siap Beroperasi, Olah 2.500 Ton Sampah Per Hari
-
POLITIK13 jam lalu
DKPP RI Terima 632 Aduan Terkait Etika Penyelenggara Pemilu 2024
-
EkBis23 jam lalu
Harga Minyak Anjlok Akibat Surplus Pasokan dan Penguatan Dolar
-
Ragam20 jam lalu
BKKBN: Kenali Perbedaan Vasektomi dan Kebiri, Jangan Sampai Salah Kaprah
-
Olahraga18 jam lalu
KORMI Perkuat Kedudukan Olahraga Masyarakat Menuju Generasi Emas 2045
-
POLITIK17 jam lalu
Golkar Targetkan Menang 60% di Pilkada 2024, Bahlil Lahadalia Optimis