Berita
Survei KedaiKOPI: 31,2 Persen Publik Tak Nyaman dengan Pemerintahan Jokowi
AKTUALITAS.ID – Hasil survei Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) menunjukkan bahwa 31,2 persen publik tidak nyaman dengan Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Survei dilakukan KedaiKOPI terhadap 1.200 responden dengan usia minimal 17 tahun dan maksimal 65 tahun, dengan menggunakan metode face to face interview atau home visit. Margin error survei ini sekitar […]
AKTUALITAS.ID – Hasil survei Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) menunjukkan bahwa 31,2 persen publik tidak nyaman dengan Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Survei dilakukan KedaiKOPI terhadap 1.200 responden dengan usia minimal 17 tahun dan maksimal 65 tahun, dengan menggunakan metode face to face interview atau home visit. Margin error survei ini sekitar 2,83 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Direktur Eksekutif KedaiKOPI Kunto Adi Wibowo memaparkan berbagai hal menjadi alasan responden menyatakan tidak nyaman dengan Pemerintahan Jokowi.
Antara lain, rakyat tidak sejahtera, ketenagakerjaan tidak baik, ekonomi tidak merata, diskriminasi atau tidak aman, kualitas pemimpin yang buruk, kesehatan tidak merata, banyak koruptor, hingga utang negara yang terus bertambah.
“Tidak nyaman 31,2 persen, nyaman 68,8 persen,” kata Kunto dalam paparannya, Minggu (19/12/2021).
Sementara itu, lanjutnya, terdapat beberapa hal juga menjadi alasan responden yang menyatakan nyaman dengan Pemerintahan Jokowi.
Antara lain, keamanan, kenyamanan, kebebasan, memberi bantuan ke rakyat, pembangunan lebih baik atau merata, kualitas pemimpin yang pro rakyat, penanganan covid-19 dan kesehatan yang baik, perekonomian mulai membaik, korupsi diberantas, kinerja baik, sampai pendidikan gratis.
Kunto juga menyampaikan hasil survei memperlihatkan 40,5 persen masyarakat Indonesia saat ini mengalami kondisi keuangan jauh lebih buruk dibandingkan tahun lalu. “Ketika ditanya kondisi keuangan, 40,5 persen bilang lebih buruk daripada tahun lalu,” katanya.
Kemudian, 41,4 persen lain mengaku sama saja atau tidak ada perubahan. Sementara itu, 18,1 persen menilai keuangannya malah lebih baik daripada tahun lalu.
Selain itu, responden juga menyebut permasalahan utama di Indonesia saat ini adalah masyarakat yang kehilangan pekerjaan atau jadi pengangguran akibat pandemi covid-19. Masalah itu menjadi yang paling sering disebut oleh responden dengan 18,1 persen.
Menyusul masalah lainnya dengan perekonomian terpuruk 17,2 persen. Sisanya, pandemi tidak kunjung teratasi 7 persen, harga kebutuhan pokok naik 6,4 persen.
“Alasannya karena masyarakat kehilangan pekerjaan karena covid-19, dan membuat perekonomian terpuruk,” tandasnya.
-
Multimedia1 jam lalu
FOTO: Bawaslu RI Gelar Deklarasi Kampanye Pilkada Damai 2024
-
Multimedia21 jam lalu
FOTO: Ridwan Kamil Gelar Pasar Rakyat Tebus Murah
-
POLITIK21 jam lalu
DKPP RI Terima 632 Aduan Terkait Etika Penyelenggara Pemilu 2024
-
Olahraga24 jam lalu
Jake Paul Tumbangkan Mike Tyson Lewat Pertarungan Seru 8 Ronde
-
Olahraga3 jam lalu
Marc Marquez dan Alex Marquez, Bidik Podium di Seri Penutup MotoGP 2024
-
Jabodetabek23 jam lalu
RDF Plant Jakarta Siap Beroperasi, Olah 2.500 Ton Sampah Per Hari
-
Ragam6 jam lalu
Antusiasme Tinggi, SEVENTEEN Tambah Jadwal Konser di Jakarta
-
Ragam4 jam lalu
Studi: Stres Psikologis pada Ibu Hamil Tingkatkan Risiko Epilepsi pada Anak