Berita
Gabriel Boric Menjadi Presiden Chile Termuda Dalam Sejarah
Legislator sayap kiri yang terkenal sejak gerakan unjuk rasa anti pemerintah di Chile terpilih sebagai presiden negara tersebut. Dengan hasil penghitungan suara dari 99 persen TPS, Gabriel Boric meraih 56 persen suara, dibandingkan 44 persen yang dicapai lawannya dari kelompok konservatof, Jose Antonio Kast. Kast langsung mengakui kekalahannya, mengunggah foto dia sedang menelepon Boric di […]
Legislator sayap kiri yang terkenal sejak gerakan unjuk rasa anti pemerintah di Chile terpilih sebagai presiden negara tersebut.
Dengan hasil penghitungan suara dari 99 persen TPS, Gabriel Boric meraih 56 persen suara, dibandingkan 44 persen yang dicapai lawannya dari kelompok konservatof, Jose Antonio Kast.
Kast langsung mengakui kekalahannya, mengunggah foto dia sedang menelepon Boric di Twitter menyampaikan selamat atas “kemenangan besar” lawannnya tersebut.
Boric, yang berusia 35 tahun, akan menjadi presiden Chile termuda dalam sejarah.
Presiden Sebastian Pinera yang segera lengser, menggelar konferensi video dengan Boric, menyampaikan pemerintahannya memberi dukungan penuh selama masa transisi tiga bulan.
“Saya akan menjadi presiden untuk semua rakyat Chile,” kata Boric saat tampil singkat di televisi bersama Pinera.
“Saya akan melakukan yang terbaik untuk mengatasi tantangan besar ini,” lanjutnya, dikutip dari Al Jazeera, Senin (20/12).
Boric, yang akan menjabat pada Maret, sempat memicu kemarahan publik pada model ekonomi berorientasi pasar Chile, yang secara luas dianggap telah membantu mendorong pertumbuhan ekonomi yang cepat selama beberapa dekade tetapi memicu kesenjangan.
Ketidakseimbangan itu memicu pemberontakan sosial yang meluas pada tahun 2019, menyalakan sumbu kebangkitan politik kiri progresif dan penyusunan ulang konstitusi era kediktatoran negara itu.
Boric berasal dari Punta Arenas dan saat mahasiswa memimpin Federasi Mahasiswa Universitas Chile di Santiago. Dia menjadi terkenal setelah memimpin unjuk rasa pada 2011 menuntut perbaikan dan biaya pendidikan yang lebih murah.
Pada 2014, saat berusia 20-an tahun, dia bergabung dengan Kongres nasional sebagai anggota legislatif majelis rendah mewaliki daerah Magallanes.
Dalam kampanyenya tahun ini, dia berjanji “mengubur” model perekonomian neoliberal yang diwairisi kediktatoran Jenderal Augusto Pinochet selama 1993-1999 dan meningkatkan pajak orang-orang superkaya untuk meningkatkan layanan sosial, melawan kesenjangan, dan mendorong perlindungan terhadap lingkungan.
-
NASIONAL27/12/2025 15:00 WIBAmnesty Tuntut Penyelidikan Kekerasan Aparat pada Relawan Bencana Aceh
-
OLAHRAGA27/12/2025 20:00 WIBIndonesia Maju ke Final ASEAN Boys’ U-16 Futsal Championship 2025
-
JABODETABEK27/12/2025 12:30 WIBSolidaritas untuk Bencana Sumatera, Ancol Pastikan Tiadakan Pesta Kembang Api Tahun Baru 2026
-
OLAHRAGA27/12/2025 17:00 WIBUsai Libur Natal Detroit Pistons Tantang Utah Jazz
-
EKBIS27/12/2025 19:18 WIBKAMMI Apresiasi Terobosan Kementan, 40 Ribu Kader Siap Kawal Swasembada Pangan
-
NASIONAL27/12/2025 17:30 WIBRapat Syuriyah–Mustasyar PBNU Bersifat Final dan Mengikat
-
EKBIS27/12/2025 15:15 WIBKAMMI Puji Kebijakan HPP Mentan Amran, Dinilai Nyata Berpihak kepada Petani
-
RIAU27/12/2025 12:50 WIBSekda Bengkalis Tinjau Pos Pengamanan Nataru di Mandau

















