Berita
Akibat Omicron, Inggris Catat Rekor Kasus Covid-19 Baru
Inggris melaporkan rekor kasus positif Covid-19 harian baru akibat penyebaran varian Omicron. Terjadi lonjakan kasus positif virus corona dalam tujuh hari terakhir. Model Data dari Kantor Statistik Nasional (ONS) Inggris menunjukkan bahwa 1 dari 20 orang Inggris kemungkinan telah terinfeksi Covid-19. Namun demikian, data ini kemudian direvisi menjadi 1 dari 10 orang kemungkinan terinfeksi virus […]

Inggris melaporkan rekor kasus positif Covid-19 harian baru akibat penyebaran varian Omicron. Terjadi lonjakan kasus positif virus corona dalam tujuh hari terakhir.
Model Data dari Kantor Statistik Nasional (ONS) Inggris menunjukkan bahwa 1 dari 20 orang Inggris kemungkinan telah terinfeksi Covid-19. Namun demikian, data ini kemudian direvisi menjadi 1 dari 10 orang kemungkinan terinfeksi virus tersebut.
Data pemerintah menunjukkan setidaknya terdapat 122.186 kasus baru atau lebih tinggi dari catatan rekor sebelumnya yakni 119.789 pada Kamis. Ini menandakan, Inggris telah dilanda 100 ribu kasus Covid-19 baru selama tiga hari berturut-turut.
Penelitian terbaru mengenai Omicron menunjukkan bahwa varian ini memiliki tingkat rawat inap yang lebih rendah daripada varian lainnya. Tenaga kesehatan telah mempertahankan catatan yang hati-hati tentang prospek tersebut.
“Ada secercah harapan Natal, tapi itu jelas belum pada titik di mana kita bisa menurunkan ancaman serius itu,” kata Kepala Badan Keamanan Kesehatan Inggris Jenny Harries dikutip dari Reuters, Minggu (26/12).
Pada Jumat (24/12), pemerintah melaporkan 137 kematian baru. Angka ini menambah daftar kematian akibat Covid-19 di Inggris menjadi 147.857 kasus. Kasus kematian ini disebut sebagai yang tertinggi di Eropa.
ONS mengatakan prevalensi meningkat di semua wilayah Inggris, dengan Skotlandia menunjukkan tingkat infeksi terendah yakni sebesar 1 dari 65 orang.
Sementara itu, perkiraan ONS menunjukkan sekitar 1 dari 35 orang di Inggris atau setara dengan 1,54 juta orang telah terinfeksi Covid-19. ONS bahkan memperkirakan 1 dari 25 orang di Inggris atau setara 2 juta orang sudah terinfeksi virus ini dalam beberapa waktu ke depan.
-
JABODETABEK17/06/2025 20:30 WIB
UI Terima 1.602 Mahasiswa Lewat Jalur PPKB 2025, Termasuk dari Wilayah 3T
-
RAGAM17/06/2025 19:30 WIB
Will Smith Ungkap Penyesalan Tolak Main di “Inception”
-
OLAHRAGA17/06/2025 21:00 WIB
PON Bela Diri 2025 Digelar di Kudus, KONI Gandeng Djarum Foundation
-
POLITIK17/06/2025 22:30 WIB
DKPP Pecat Komisioner KPU Madiun, Terbukti Rangkap Jabatan Pengurus Partai
-
OLAHRAGA17/06/2025 19:00 WIB
Persib Dapat Amunisi Baru! Saddil Ramdani Tak Sabar Jalani Latihan Perdana
-
JABODETABEK18/06/2025 09:45 WIB
Proposal Perdamaian Ditolak Meski Utang Sudah Dilunasi, Diduga Ada Konflik Kepentingan Kreditor Afiliasi
-
DUNIA17/06/2025 22:00 WIB
21 Negara Islam Serukan Gencatan Senjata dan Kecam Agresi Israel ke Iran
-
OLAHRAGA17/06/2025 20:00 WIB
Tim Voli Putra Indonesia Siap Tempur di AVC Nations Cup 2025