FEALAC Youth Summit 2023 Serukan Kolaborasi yang Lebih Besar untuk Aksi Iklim


AKTUALITAS.ID – Kota Bandung kembali menorehkan sejarah sebagai tempat dirintisnya gerakan kepemudaan global. Pada gelaran FEALAC Youth Summit (FYS) 2023, 38 pemuda dari 19 negara Asia Timur dan Amerika Latin berkumpul dan melahirkan sebuah rekomendasi dan komitmen aksi iklim (9-13/7).

Dinamai FEALAC Bandung Spirit Declarations for Climate Actions, deklarasi tersebut berisi seruan kepada pemerintah, swasta, akademisi, dan masyarakat untuk berkolaborasi mewujudkan aksi iklim.

Tidak hanya itu, para pemuda juga mengajukan berbagai ide terobosan setelah diberi kesempatan mengunjungi proyek mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di Bandung yang terkait dengan subtema yang dibahas, yakni Citarum Harum (masyarakat tahan bencana), Bank Sampah Bersinar (ekonomi sirkular), dan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda (Restorasi Lahan Kritis)

Misalnya, untuk mengatasi penumpukan sampah, mereka mengusulkan untuk membangun model bisnis pengelolaan sampah yang melibatkan komunitas dalam skala besar. Di bidang restorasi lahan kritis, para pemuda meminta pemerintah dan swasta lebih memahami kearifan lokal, sehingga restorasi dapat lebih menciptakan suatu keadilan sosial bagi masyarakat yang tinggal di sekitar.

Digitalisasi penanganan bencana menjadi salah satu aspek penting yang dipelajari para peserta saat Summit berlangsung. Hal itu disampaikan Sekda Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmadja ketika delegasi mengunjungi Jabar Command Center yang berfungsi sebagai pusat pengendali bantaran sungai Citarum. Atas dasar itu, para pemuda mendorong Pemerintah negara anggota FEALAC untuk mengakselerasi infrastruktur penanganan bencana menggunakan teknologi industri 4.0.

Lucy Skelton dari Australia merasa puas atas rumusan deklarasi yang dihasilkan. Menurutnya, para delegasi sadar betul akan prinsip no one left behind dalam mencapai aksi iklim yang berkeadilan. “sudah waktunya kita melakukan tindakan konkrit untuk menjaga planet ini”, ujarnya.

Kegiatan ini merupakan inisiatif Indonesia untuk terus mendorong second track diplomacy dari kedua kawasan. Fokus pada gerakan pemuda dipilih karena peran Indonesia sebagai Co-chair dari Working Group on Culture, Youth, Gender, and Sports (WG CYGS) FEALAC, bersama Ekuador.

Sekretaris Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa Kemlu RI, Ourina Ritonga menyatakan penting menciptakan kesamaan pandangan terhadap krisis iklim di antara para pemuda, sehingga ketika mereka menjadi pemimpin kelak, mereka bisa menggerakkan aksi positif terhadap lingkungan dan masyarakat.

Delegasi juga diajak melestarikan ekosistem dengan menanam pohon, melepaskan benih ikan, dan menerbangkan burung. Dulci Duurham dari Suriname yang mendapat kesempatan menerbangkan burung mengaku senang dirinya menjadi bagian dari upaya tersebut. Bahkan tidak hanya secara simbolis, Peserta juga diminta membuat komitmen pribadi untuk aksi iklim yang akan diterapkan di lingkungannya masing-masing.

FEALAC Youth Center

Program yang mendapat antusiasme tinggi dari peserta adalah kunjungan ke FEALAC Youth Center di Bandung Creative Hub. Center yang didirikan di tahun 2015 tersebut merupakan pusat kegiatan promosi FEALAC di Indonesia. Selain digunakan sebagai markas FEALAC Warriors – sebutan bagi pegiat kerja sama kawasan Asia dan Amerika Latin – Center tersebut sehari-hari digunakan sebagai co-working space, sehingga diharapkan komunitas lokal Indonesia dapat lebih mengenal FEALAC sebagai forum kerja sama kedua kawasan.

Mural karya pelukis Kolombia, Diana Ortonez menghiasi salah satu dindingnya. Dinding yang lain berisi informasi mengenai negara-negara anggota FEALAC dan kesan pesan dari pemuda negara anggota FEALAC yang pernah mengunjungi Center tersebut.

Apresiasi dan Tindak Lanjut

FEALAC Youth Summit 2023 mendapat antusiasme yang tinggi dari peserta. Oscar Rodrigo dari Meksiko menyampaikan apresiasi terhadap penyelenggaraan acara ini. “Saya senang mendapat kesempatan bersama teman-teman dari kedua kawasan untuk dapat melakukan aksi pada isu yang sangat penting ini”, ujarnya.

Sebagai tindak lanjut dari Summit, delegasi pemuda akan merintis dan memperluas jejaring alumni FEALAC Youth Summit 2023 yang dinamai FEALAC Youth Network for Climate Actions. Jejaring ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak aksi iklim untuk diterapkan di negara masing-masing.

FEALAC, atau Forum of East Asia-Latin America Cooperation, adalah organisasi antar kawasan Asia Timur dan Amerika Latin yang bertujuan untuk mendorong kerja sama yang luas antara kedua negara. Sejak didirikan tahun 1999, keanggotaannya terus berkembang dari 25 negara menjadi 36 negara, yang terdiri dari 16 negara Asia Timur dan 20 negara Amerika Latin.

Peserta FEALAC dari Asia Timur mencakup Australia, Indonesia, Jepang, Kamboja, Korea Selatan, Laos, Myanmar, Tiongkok, dan Thailand. Sementara itu, peserta FEALAC yang berasal dari negara Amerika Latin meliputi Bolivia, Chile, Ekuador, El Salvador, Honduras, Kolombia, Meksiko, Panama, Suriname, dan Venezuela. (Red)

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>