Connect with us

DUNIA

Gaza Terancam Kelaparan, Israel Blokir Total Bantuan Kemanusiaan

Aktualitas.id -

Arsip foto - Warga Palestina antre untuk mendapatkan bantuan makanan dari UNRWA di Kota Rafah, Gaza (9/2/2024). (Xinhua)

AKTUALITAS.ID – Israel telah memicu kemarahan dunia dengan menghentikan total masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza. Tindakan ini dikecam keras oleh PBB, negara-negara Arab, dan organisasi kemanusiaan internasional, yang menuduh Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata perang.

“Sebuah alat pemerasan,” kata Kementerian Luar Negeri Arab Saudi. “Tindakan hukuman kolektif yang sembrono,” kata Oxfam. Mediator utama Mesir menuduh Israel menggunakan “kelaparan sebagai senjata.”

Penghentian bantuan ini terjadi di tengah kekhawatiran akan terjadinya kelaparan di Gaza, yang telah mengalami krisis kemanusiaan parah akibat konflik berkepanjangan. Langkah ini juga dinilai sebagai pelanggaran hukum internasional dan berpotensi memperburuk situasi kemanusiaan di wilayah tersebut.

“Hukum humaniter internasional jelas: Kita harus diberi akses untuk memberikan bantuan penting yang menyelamatkan nyawa,” kata kepala kemanusiaan PBB, Tom Fletcher.

Beberapa organisasi nonpemerintah bahkan telah mengajukan gugatan ke Mahkamah Agung Israel, menuduh tindakan tersebut melanggar kewajiban Israel berdasarkan hukum internasional dan merupakan kejahatan perang.

“Kewajiban ini tidak dapat didasarkan pada pertimbangan politik,” bunyi gugatan tersebut.

Tindakan Israel ini juga menguatkan tuduhan genosida yang dilayangkan oleh Afrika Selatan ke Mahkamah Internasional. Tahun lalu, Pengadilan Kriminal Internasional juga menyatakan ada alasan untuk percaya bahwa Israel telah menggunakan “kelaparan sebagai metode peperangan.”

“Israel sebagai kekuatan pendudukan mempunyai ‘kewajiban mutlak’ untuk memfasilitasi bantuan kemanusiaan berdasarkan Konvensi Jenewa, dan menyebut keputusan Israel sebagai ‘dimulainya kembali strategi kelaparan kejahatan perang’ yang mengarah pada surat perintah ICC,” kata Kenneth Roth, mantan kepala Human Rights Watch.

Warga Palestina di Gaza kini menghadapi situasi yang semakin sulit. Mereka bergegas ke pasar untuk menimbun makanan, khawatir akan kelangkaan dan kenaikan harga yang drastis.

“Harga di Gaza ‘segera naik tiga kali lipat’,” kata Mahmoud Shalabi, wakil direktur program Bantuan Medis untuk Palestina di Gaza utara.

Komunitas internasional pun mendesak Israel untuk segera menghentikan blokade bantuan kemanusiaan dan memastikan bantuan dapat masuk ke Gaza tanpa hambatan. (Mun/Ari Wibowo)

TRENDING