Connect with us

DUNIA

Zelensky Siap Bertemu Putin di Istanbul, Tawarkan Gencatan Senjata 30 Hari

Aktualitas.id -

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. (AP Photo)

AKTUALITAS.ID – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan kesiapan negaranya untuk melakukan perundingan langsung dengan Rusia guna membahas gencatan senjata. Ukraina berharap agar Rusia setuju dengan usulan gencatan senjata selama 30 hari yang dimulai pada 12 Mei 2025.

Pernyataan ini muncul setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengusulkan pertemuan dengan Zelensky di Istanbul, Turki, pada Senin (12/5/2025) mendatang. Namun, Putin tidak secara eksplisit menyatakan kesediaan untuk menyetujui gencatan senjata.

Pada hari sebelumnya, para pemimpin dari Prancis, Inggris, Jerman, dan Polandia mengunjungi Kyiv dan mendesak Rusia untuk menyepakati gencatan senjata tanpa syarat. Desakan ini juga didukung oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Zelensky menegaskan bahwa Ukraina tidak melihat alasan untuk memperpanjang pertumpahan darah lebih lanjut. “Kami berharap Rusia mengonfirmasi gencatan senjata, penuh, berkelanjutan, dan dapat diandalkan mulai 12 Mei,” ungkapnya melalui media sosial resmi pada Minggu (11/5/2025).

Krisis ini telah berlangsung lebih dari tiga tahun dan merenggut ribuan nyawa. Kyiv, bersama sekutu Barat, meyakini bahwa gencatan senjata tanpa prasyarat adalah satu-satunya jalan menuju penyelesaian diplomatik atas konflik besar ini.

Sejak invasi dimulai pada Februari 2022, kedua negara belum pernah mengadakan pembicaraan langsung. Komunikasi selama ini terbatas pada pertukaran tawanan perang dan pengembalian jenazah.

Sementara itu, Putin menyatakan kesediaan untuk memulai pembicaraan di Istanbul pada 15 Mei dan menegaskan bahwa negosiasi tanpa prasyarat bisa saja menghasilkan kesepakatan gencatan senjata baru.

Namun, Putin juga menuduh negara-negara Barat yang mendukung Ukraina berusaha melanjutkan perang, serta mengkritik retorika anti-Rusia dari Eropa.

Presiden Prancis Emmanuel Macron berpendapat Putin hanya berusaha mengulur waktu, sementara Trump menyebut ini sebagai langkah penting yang dapat membuka jalan bagi penyelesaian konflik.

Ukraina sebelumnya menuduh Rusia melancarkan lebih dari 100 serangan drone setelah gencatan senjata sementara selama 72 jam berakhir pada 10 Mei, dan menegaskan Rusia telah melanggar kesepakatan gencatan senjata tersebut.

Perundingan antara kedua negara ini berpotensi menjadi momen penting dalam usaha mengakhiri perang yang telah menguras banyak nyawa dan sumber daya. (Mun)

TRENDING



Ads With Aktualitas