EKBIS
Siap-Siap! Daftar Mobil dan Motor yang Kena PPN 12% Mulai 2025
AKTUALITAS.ID – Pemerintah Indonesia dan DPR telah memutuskan untuk menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% mulai 1 Januari 2025. Namun, kenaikan pajak ini akan diterapkan secara selektif, khususnya untuk barang mewah, termasuk berbagai jenis mobil dan motor.
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco mengungkapkan keputusan ini usai pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Kamis (5/12/2024). “Kenaikan PPN ini tetap sesuai dengan amanat Undang-Undang, namun akan diterapkan secara selektif kepada beberapa komunitas, baik barang dalam negeri maupun impor yang berkaitan dengan barang mewah,” tuturnya.
Dasco menekankan bahwa jenis barang yang akan dikenakan PPN 12% ini meliputi mobil mewah, apartemen mewah, dan rumah mewah. “Semua barang serba mewah yang termasuk dalam kategori tersebut akan terkena kenaikan pajak ini,” jelasnya.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, juga menyatakan bahwa pemerintah akan segera menyusun daftar rinci mengenai barang-barang mewah yang dikenakan PPN 12%. “Teknisnya akan disampaikan oleh Menteri Keuangan,” imbuhnya.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 141/PMK.010/2021, jenis kendaraan bermotor yang tergolong mewah akan dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM). Kendaraan yang dimaksud adalah angkutan orang untuk pengangkutan kurang dari 10 orang, termasuk pengemudi, dengan kapasitas isi silinder sampai 3.000 cc. Ada beberapa kategori tarif yang dikenakan, mulai dari 15% hingga 40%, tergantung pada kapasitas mesin kendaraan.
Untuk kendaraan yang lebih besar, seperti kendaraan dengan kapasitas lebih dari 3.000 cc hingga 4.000 cc, tarif PPnBM dapat mencapai 70%. Sedangkan untuk sepeda motor, yang memiliki kapasitas isi silinder lebih dari 250 cc, akan dikenakan tarif PPnBM sebanyak 60%.
Dengan kenaikan PPN ini, konsumen diharapkan untuk mempersiapkan diri menghadapi perubahan biaya ketika membeli kendaraan mewah atau barang-barang konsumsi lainnya. Pemerintah berharap langkah ini dapat mendukung penguatan pendapatan negara melalui pajak barang mewah, sembari tetap menjaga pertumbuhan ekonomi. (Yan Kusuma)
-
FOTO17/11/2025 08:31 WIBFOTO: Aksi Seniman Jalanan Dukung Produk UMKM Konveksi
-
OLAHRAGA17/11/2025 14:00 WIBKalahkan Jepang 0-1 Tim Sepak Bola CP Indonesia Melaju ke Semifinal
-
NASIONAL17/11/2025 07:00 WIBGuru Besar HTN: Lembaga Negara Semakin Tidak Patuh pada Putusan MK
-
EKBIS17/11/2025 09:30 WIBIHSG dan LQ45 Kompak Menguat Pagi Ini (17/11), Investor Uji Resisten 8.400
-
NASIONAL17/11/2025 10:00 WIBMKMK Pertanyakan Laporan Ijazah Palsu Arsul Sani ke Bareskrim Polri
-
NASIONAL17/11/2025 11:15 WIBWakil Ketua DPR RI: Sebut Program MBG Tak Perlu Ahli Gizi
-
JABODETABEK17/11/2025 05:30 WIBCuaca DKI Jakarta 17 November 2025: Hujan Sedang dan Petir di Beberapa Wilayah
-
EKBIS17/11/2025 10:30 WIBNilai Tukar Rupiah Awal Pekan: Dibuka Melemah 0,06% ke Rp 16.700 per Dolar AS

















