EKBIS
Kembali Menguat, Dolar AS Tak Ada Lawan di Pasar Keuangan

AKTUALITAS.ID – Dolar Amerika Serikat (AS) menunjukkan kekuatan yang signifikan dalam perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB), ketika pasar mencerna notulen rapat Federal Open Market Committee (FOMC), kebijakan yang mungkin diambil oleh pemerintahan Trump yang akan datang, serta data ekonomi terbaru.
Dilansir dari Investing.com, pada Kamis, (9/1/2025), indeks dolar AS (US Dollar Index) tetap kokoh di level 109, setelah mencapai puncak harian di 109,3. Notulen rapat FOMC mengindikasikan bahwa para pejabat Federal Reserve (Fed) mengkhawatirkan risiko inflasi yang meningkat dan menunjukkan kemungkinan perlambatan laju pelonggaran kebijakan moneter.
Laporan dari CNN juga mengungkapkan bahwa Donald Trump mempertimbangkan untuk mendeklarasikan keadaan darurat ekonomi nasional, yang dapat digunakan untuk menerapkan tarif besar-besaran pada sekutu maupun lawan, meningkatkan daya tarik dolar AS sebagai aset safe haven.
Gubernur Fed, Christopher Waller, memberikan pernyataan yang sedikit menenangkan pasar dengan keyakinan bahwa inflasi akan kembali mendekati target dua persen, mendukung ekspektasi untuk pemotongan suku bunga lebih lanjut di masa depan. Namun, meski begitu, laporan yang dirilis oleh ADP menunjukkan bahwa pekerjaan sektor swasta mengalami penurunan yang signifikan di bulan Desember, meskipun tetap mencerminkan pasar tenaga kerja yang kuat secara keseluruhan.
FOMC minutes juga mengungkapkan sebagian besar anggota mendukung pemotongan suku bunga pada bulan Desember dengan nada hawkish. Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai USD terhadap sekeranjang mata uang lainnya, terus dipacu oleh data pasar tenaga kerja yang menunjukkan kinerja yang kuat.
Kenaikan imbal hasil obligasi AS yang terus berlanjut, dengan yield obligasi 10 tahun mencapai hampir 4,70 persen dan 30 tahun mendekati 4,93 persen, secara positif mempengaruhi daya tarik dolar AS di kalangan investor.
Data terbaru menunjukkan klaim pengangguran mingguan turun menjadi 201 ribu, lebih baik dari konsensus pasar yang memprediksi 218 ribu, sementara sektor tenaga kerja swasta melaporkan tambahan 122 ribu pekerjaan, meskipun hasil ini berada di bawah ekspektasi. Semua ini semakin memperkuat sentimen bullish terhadap dolar AS, yang sepertinya terus melaju tanpa lawan di pasaran.
Dengan demikian, meskipun ada tantangan dalam bentuk penurunan perekrutan dan kenaikan upah, kekuatan ekonomi AS tetap menunjukkan ketahanan, menjaga ekspektasi pasar bahwa potensi pemotongan suku bunga oleh Fed mungkin ditunda. (Damar Ramadhan)
-
EKBIS24/04/2025 09:45 WIB
Rupiah ‘Lemes’ di Pembukaan 24 April 2025, Dolar AS Masih Sulit Ditaklukkan
-
NUSANTARA24/04/2025 15:30 WIB
Mantan Kepala BPN Kolaka Diduga Gelapkan Dua Sertifikat Tanah Warisan Ahli Waris
-
EKBIS24/04/2025 09:15 WIB
Pembukaan Pasar 24 April 2025: IHSG Melejit Kuat, Lanjutkan Reli Ditopang Optimisme Pasar
-
EKBIS24/04/2025 08:30 WIB
Harga BBM Terbaru 24 April 2025: Mayoritas SPBU Tahan Harga, Cek Daftar Lengkap di Sini
-
OASE24/04/2025 05:00 WIB
Alasan Mengapa ‘Induk Alquran’ Duduk Manis di Awal Mushaf
-
JABODETABEK24/04/2025 05:30 WIB
Cuaca Jakarta 24 April: Ada Kejutan Hujan di Tengah Hari?
-
NUSANTARA24/04/2025 12:30 WIB
Gunung Gede-Pangrango Buka Lagi, Tapi Ada Zona Terlarang untuk Pendaki
-
JABODETABEK24/04/2025 17:30 WIB
Wamenkop Tegaskan Program Koperasi Merah Putih Tak Bermuatan Politik