Film”Waktu Maghrib 2″ Hadir dengan Teror Lebih Mencekam

AKTUALITAS.ID – Aktor muda Muzakki Ramdhan menjanjikan pengalaman horor yang lebih mencekam dalam sekuel film Waktu Maghrib 2, yang akan tayang di bioskop mulai 28 Mei 2025. Film ini disebut menyajikan skala cerita yang lebih besar serta teror yang lebih intens dibandingkan film pertamanya.

“Yang bisa aku pastiin, terornya lebih mencekam dan seram. Ceritanya skalanya lebih besar, kesurupannya ramai-ramai, rombongan. Pokoknya jauh lebih seram,” ujar Muzakki saat berkunjung ke Antara Heritage Center, Jakarta, Kamis (24/4/2025).

Dalam Waktu Maghrib 2 yang kembali digarap oleh sutradara Sidharta Tata, penonton akan disuguhkan banyak karakter baru dan adegan kesurupan massal yang menegangkan. Cerita berfokus pada petaka yang dipicu oleh kemarahan anak-anak desa usai keributan dalam pertandingan sepak bola. Jin Ummu Sibyan pun kembali muncul dan meneror anak-anak, sementara tokoh Adi yang kini telah dewasa berusaha membantu mereka menghadapi ancaman tersebut.

Beberapa tokoh baru yang mencuri perhatian antara lain Endro (Muzakki Ramdhan), Yogo (Sulthan Hamonangan), dan Dewo (Ghazi Alhabsyi). Endro digambarkan sebagai anak yang mudah tersulut emosi namun sangat setia kawan. Sementara Dewo adalah sosok loyal dan tulus, dan Yogo tampil sebagai anak yatim piatu yang pendiam dan kalem.

Tak hanya menawarkan ketegangan, film ini juga menyisipkan pesan moral tentang pentingnya menaati nasihat orang tua, khususnya saat waktu maghrib tiba.

“Yang pasti sih, jangan macam-macam kalau waktu maghrib. Waktu itu sakral, jangan aneh-aneh, jangan bicara seenaknya, jangan ngeyel sama orang tua,” kata Muzakki.

Senada dengan itu, Ghazi Alhabsyi mengaku bahwa orang tuanya pun menanamkan nilai serupa sejak kecil. “Jangan tinggalin rumah, jangan lupa ibadah,” ucapnya.

Dengan atmosfer horor yang semakin intens dan pesan moral yang kuat, Waktu Maghrib 2 diharapkan mampu kembali mencuri perhatian penonton Indonesia, seperti pendahulunya yang sukses tayang pada tahun 2023. (YAN KUSUMA/DIN)