Connect with us

EKBIS

IHSG Dibuka Menguat 0,54% ke 6.920 pada Perdagangan Kamis Pagi

Aktualitas.id -

Ilustrasi, Dok: aktualitas.id

AKTUALITAS.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan gairahnya pada pembukaan perdagangan Kamis (3/7/2025) pagi. Di tengah pergerakan bursa regional yang cenderung bervariasi, IHSG berhasil melesat ke zona hijau.

Pada pukul 09.03 WIB, IHSG tercatat menguat signifikan sebesar 40,79 poin atau 0,54%, membawa indeks ke level 6.920,50. Penguatan ini didukung oleh mayoritas saham yang bergerak positif, dengan 242 saham naik, 108 saham turun, dan 209 saham lainnya masih stagnan.

Kekuatan IHSG pagi ini ditopang oleh seluruh indeks sektoral yang kompak menghijau. Sektor barang baku menjadi pemimpin kenaikan dengan lonjakan sebesar 0,97%, diikuti oleh sektor transportasi yang naik 0,50% dan sektor energi yang menguat 0,49%. Total volume perdagangan tercatat mencapai 1,02 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 586,10 miliar.

Sentimen Regional dan Global

Kinerja positif IHSG ini terjadi di saat pasar Asia-Pasifik bergerak beragam. Indeks Nikkei 225 Jepang dan Topix melemah, sementara Kospi Korea Selatan justru melesat naik 0,77%.

Sementara itu, dari pasar global, Wall Street pada penutupan sebelumnya menunjukkan hasil yang campur aduk. Indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite berhasil mencetak rekor penutupan tertinggi baru, namun Dow Jones Industrial Average ditutup melemah tipis.

Saat ini, pelaku pasar global tengah menanti rilis data ketenagakerjaan Amerika Serikat yang krusial, membuat pergerakan indeks saham berjangka AS cenderung datar.

Tantangan dan Harapan Domestik

Ke depan, pergerakan pasar keuangan Indonesia diperkirakan akan dipengaruhi oleh kombinasi berbagai sentimen. Mulai dari tekanan fiskal seiring dimulainya persiapan RAPBN 2026 oleh pemerintah, hingga dinamika harga energi.

Di sisi lain, pasar masih menaruh harapan pada rencana penawaran umum perdana (IPO) berskala jumbo yang berpotensi menyuntikkan likuiditas segar ke dalam bursa. Meski dibuka dengan optimisme, bayang-bayang ketidakpastian global masih menjadi faktor yang perlu diwaspadai oleh para investor. (Yoke Firmansyah/Mun)

TRENDING