NASIONAL
DPR Desak Polisi Tangkap Preman Berkedok Ormas Pemalak THR
AKTUALITAS.ID – Anggota Komisi III DPR RI, Abdullah, mendesak pihak kepolisian untuk menindak tegas aksi premanisme berkedok organisasi kemasyarakatan (ormas) yang semakin meresahkan masyarakat. Ia meminta aparat keamanan segera menangkap para pelaku yang memaksa meminta tunjangan hari raya (THR) dengan cara-cara intimidatif.
Menurut Abdullah, praktik ini bukan hal baru. Selama bertahun-tahun, masyarakat, instansi pemerintah, hingga pengusaha menjadi korban pemalakan. Aksi mereka semakin marak menjelang hari raya, di mana mereka berkeliling ke berbagai lokasi, termasuk lembaga pendidikan, pabrik, instansi pemerintah, serta toko-toko untuk meminta THR secara paksa.
Premanisme Berkedok Ormas Makin Merajalela
Abdullah menyoroti bagaimana kelompok ini merasa berkuasa di wilayah tertentu, sehingga dengan leluasa melakukan pemerasan. Bahkan, dalam beberapa kasus, mereka tidak segan-segan menggunakan kekerasan jika permintaan mereka tidak dipenuhi.
“Tidak sedikit dari mereka yang membawa senjata tajam dan melakukan tindakan brutal terhadap korban. Ini jelas bentuk premanisme yang harus diberantas,” tegas Abdullah.
Fenomena ini semakin menjadi sorotan publik setelah beberapa aksi mereka terekam kamera dan viral di media sosial. Masyarakat pun secara luas mengecam tindakan tersebut, mendorong kepolisian untuk bertindak lebih tegas.
Polisi Diminta Buat Posko Pengaduan
Sebagai solusi, Abdullah mengusulkan agar kepolisian membuka posko pengaduan khusus bagi masyarakat yang menjadi korban pemalakan berkedok ormas. Menurutnya, keberadaan posko ini dapat mempermudah warga untuk melaporkan kasus yang mereka alami tanpa rasa takut.
“Saya mengapresiasi langkah kepolisian yang telah menangkap beberapa pelaku yang menebar teror. Namun, polisi harus lebih sigap dan cepat bertindak jika ada laporan pemerasan berkedok THR,” tambahnya.
Sejumlah kasus pemalakan ini telah terjadi di berbagai daerah. Salah satunya terjadi di sebuah pabrik di Bantar Gebang, Kota Bekasi, di mana seorang preman berkedok ormas meminta THR secara paksa sebelum akhirnya ditangkap polisi setelah aksinya viral. Kasus serupa juga terjadi di Kabupaten Bekasi, di mana anggota ormas merusak kantor Dinas Kesehatan, serta seorang anggota LSM yang menganiaya satpam sekolah karena tidak diberi THR.
Abdullah pun mengajak masyarakat untuk berani melapor jika mengalami pemerasan serupa. “Jangan takut! Premanisme tidak boleh dibiarkan tumbuh subur. Mari bersama-sama lawan aksi pemerasan yang merugikan banyak pihak,” tutupnya. (YAN KUSUMA/DIN)
-
FOTO17/11/2025 08:31 WIBFOTO: Aksi Seniman Jalanan Dukung Produk UMKM Konveksi
-
NASIONAL17/11/2025 11:15 WIBWakil Ketua DPR RI: Sebut Program MBG Tak Perlu Ahli Gizi
-
RIAU17/11/2025 22:02 WIBPolres Pelalawan Ungkap Sindikat BNN Gadungan Pemeras PNS, Tiga Pelaku Ditangkap
-
OLAHRAGA17/11/2025 14:00 WIBKalahkan Jepang 0-1 Tim Sepak Bola CP Indonesia Melaju ke Semifinal
-
RIAU17/11/2025 19:45 WIBPolda Riau Gelar Operasi Zebra Lancang Kuning 2025, Tekankan Edukasi, Keselamatan, dan Green Policing Jelang Operasi Lilin
-
NASIONAL17/11/2025 07:00 WIBGuru Besar HTN: Lembaga Negara Semakin Tidak Patuh pada Putusan MK
-
NASIONAL17/11/2025 10:00 WIBMKMK Pertanyakan Laporan Ijazah Palsu Arsul Sani ke Bareskrim Polri
-
EKBIS17/11/2025 09:30 WIBIHSG dan LQ45 Kompak Menguat Pagi Ini (17/11), Investor Uji Resisten 8.400

















