NASIONAL
Evaluasi Pilkada 2024: Pengamat Usulkan Pembubaran Bawaslu Daerah
AKTUALITAS.ID – Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti, mengusulkan agar keberadaan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di tingkat daerah dihapuskan. Usulan ini dilontarkan dalam diskusi evaluasi Perselisihan Hasil Pilkada 2024 pasca-Pemungutan Suara Ulang (PSU) yang diselenggarakan oleh Koalisi Perempuan Indonesia di Jakarta, Sabtu (3/5/2025).
Ray Rangkuti menilai kinerja pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu daerah selama Pilkada 2024, terutama dalam kasus di Kabupaten Banjarbaru, Kalimantan Selatan, tidak efektif. Ia bahkan menyatakan lembaga pemantau pemilu, yang notabene merupakan pihak swasta, justru menunjukkan kinerja pengawasan yang lebih baik.
“Kerja-kerja pengawasan yang dilakukan Bawaslu terkesan tidak efektif. Sebaliknya, pengawasan justru dilakukan oleh para pemantau pemilu yang notabene pihak swasta,” ujar Ray Rangkuti.
Ray Rangkuti menyoroti keberhasilan lembaga pemantau pemilu dalam mengajukan permohonan terkait kecurangan dalam hasil Pilkada Banjarbaru 2024. Dari tiga lembaga pemantau yang mengajukan permohonan, satu di antaranya diterima oleh Mahkamah Konstitusi (MK), yang kemudian memerintahkan KPU untuk menggelar PSU di Banjarbaru.
Selain itu, Ray Rangkuti juga menyoroti maraknya praktik politik uang, intimidasi, dan isu keterlibatan aparat kepolisian dalam pemenangan calon tertentu selama Pilkada 2024. Ia menilai bahwa masalah-masalah ini juga disebabkan oleh lemahnya fungsi pengawasan dari Bawaslu.
“Oleh karena itu terpikir oleh saya dalam rangka evaluasi ataupun Revisi Undang-Undang Pilkada dan Pemilu ini ya, Bawaslunya saya kira dipersingkat saja, mungkin hanya perlu di tingkat nasional,” terangnya.
Sebagai alternatif, Ray Rangkuti mengusulkan agar pengawasan pelanggaran selama pemilu dan pilkada dilakukan oleh lembaga pemantau pemilu. Ia juga menilai bahwa keberadaan media sosial dapat menjadi alat yang lebih efektif dalam menyebarluaskan informasi mengenai kecurangan pemilu.
Ray Rangkuti juga mempertanyakan efektivitas penggunaan anggaran negara yang besar untuk Bawaslu, mengingat hasil pengawasan yang dianggap kurang memuaskan. “Triliunan uang kita habis, ujungnya kita enggak tahu apa hasilnya. Yang jelas itu sengketa di mana-mana,” kata Ray Rangkuti. (Ari Wibowo/Mun)
-
RIAU05/12/2025 17:00 WIBPolda Riau Kirim Bantuan Gelombang Keempat untuk Penanganan Bencana di Sumatera, 3.459 Alat Kerja dikirim ke Aceh dan Sumbar
-
NASIONAL05/12/2025 11:00 WIBKalla Siap Layani Gugatan Baru GMTD di Kasus Sengketa Lahan
-
NUSANTARA05/12/2025 07:30 WIBTerungkap Motif Komplotan Begal Remaja di Indramayu
-
JABODETABEK05/12/2025 10:30 WIBHingga Kamis Malam Sejumlah Lokasi di Jakarta Utara Masih Terendam Banjir Rob
-
JABODETABEK05/12/2025 07:00 WIBDitlantas Polda Metro Jaya Siapkan Layanan SIM Keliling di Lima Lokasi Jakarta
-
POLITIK05/12/2025 09:00 WIBImbas Bencana di Sumatera Komisi IV DPR Bentuk Panja Alih Fungsi Lahan
-
OASE05/12/2025 05:00 WIBHukum Memetik Buah yang Pohonnya Menjulur dari Rumah Tetangga
-
JABODETABEK05/12/2025 05:30 WIBWapadai Hujan Lebat di Bogor dan Hujan Ringan di Jakarta

















