NASIONAL
GN’98 Tolak Usulan Tim Bentukan Reformasi Polri
AKTUALITAS.ID – Gerakan Nasional ’98 (GN ’98) menolak usulan pembentukan tim reformasi Polri. Ketua Umum GN ’98, Anton Aritonang, menegaskan bahwa reformasi harus didorong oleh masyarakat sipil, bukan melalui kompromi politik.
“Biarkan saja sipil yang mendorong reformasi Polri, bukan bentukan-bentukan,” ujar Anton dalam diskusi bertajuk ‘Supremasi Sipil Menjadi Landasan Filosofis dari Reformasi Polisi’ di Jakarta Timur, Minggu (21/9/2025).
Menurutnya, pembentukan tim reformasi hanya menjadi jalan pintas yang berujung pada kepentingan politik. Ia menekankan supremasi sipil adalah satu-satunya landasan kuat untuk mereformasi institusi seperti Polri, TNI, dan birokrasi.
Anton Aritonang menilai kritik yang dilontarkan masyarakat saat ini sudah sangat tajam dan bisa menjadi bekal kuat untuk reformasi. “Masyarakat sekarang sudah sangat kritis mengkritisi Polri. Itulah supremasi sipil menjadi landasan reformasi Polri itu. Biarkan saja supremasi sipilnya yang mengawasi Polri dan mereka tidak boleh dibatasi,” tegasnya.
Lebih lanjut, GN ’98 mendesak Polri untuk melakukan revolusi besar-besaran di dalam tubuh institusinya. “Fungsikan saja Polri untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Itu saja,” pungkas Anton. (Mun)
-
NASIONAL16/11/2025 09:00 WIBPolisi Aktif di Jabatan Sipil Terancam Putusan MK, Berikut Daftarnya
-
POLITIK16/11/2025 07:00 WIBRUU Pemilu: Integrasi Teknologi dan AI Jadi Fokus Utama
-
JABODETABEK16/11/2025 07:30 WIBPolda Metro Jaya Buka Layanan SIM Keliling Hari Minggu, Ini Lokasinya
-
NASIONAL16/11/2025 10:00 WIBEddy Soeparno Tegaskan Kesiapan Indonesia Pimpin Aksi Iklim Asia di COP30
-
EKBIS16/11/2025 08:30 WIBPertamina Naikkan Harga Dexlite dan Pertamina Dex, Ini Daftar Harga BBM Hari Ini
-
RAGAM16/11/2025 12:30 WIBMasuk Gedung Diminta KTP dan Difoto Bisa Langgar UU Perlindungan Data Pribadi
-
NASIONAL16/11/2025 13:00 WIBDPR Minta Negara Bertindak Tegas untuk Melindungi Rakyat Kecil dari Mafia Tanah
-
DUNIA16/11/2025 08:00 WIBNetanyahu Tak Gentar ke New York Meski Diancam Ditangkap Mamdani

















