Connect with us

OtoTek

Toyota Pangkas Target Produksi EV Hingga 33 Persen pada 2026

Published

on

Mobil produksi Toyota Motor Corporation, bZ Compact SUV, difoto setelah pengarahan tentang strategi perusahaan pada EV baterai di Tokyo, Jepang (14/12/2021). (REUTERS)

AKTUALITAS.ID – Produsen otomotif asal Jepang, Toyota, dilaporkan mengambil langkah strategis dengan memangkas target produksi kendaraan listrik (electric vehicle/EV) mereka sebanyak 33 persen hingga tahun 2026. Langkah ini dilakukan menyusul dinamika pasar yang membuat Toyota lebih berhati-hati dalam menghadapi permintaan global.

Menurut laporan dari Nikkei yang dikutip oleh Carscoops, Sabtu (9/9/2024), perusahaan mulai meragukan potensi pasar EV secara global dan memutuskan untuk memperlambat produksi. Meski demikian, Toyota tetap menargetkan untuk memproduksi sekitar satu juta unit EV pada 2026, angka yang masih jauh lebih tinggi dibandingkan dengan 100.000 unit yang terjual tahun lalu.

Langkah Toyota ini tampaknya wajar, mengingat sebelumnya perusahaan telah mendapat kritik karena terlalu fokus pada model hybrid dan dinilai kurang inovatif dalam pengembangan EV. Selain itu, pasar EV global juga sedang mengalami perlambatan, yang membuat banyak produsen lain mempertimbangkan kembali strategi mereka.

Sebagai bagian dari strategi perlambatan, Toyota kemungkinan hanya akan memproduksi 400.000 kendaraan listrik pada 2025. Belum ada informasi pasti apakah ada model tertentu yang produksinya akan ditunda, namun saat ini Toyota sedang mengembangkan beberapa model EV termasuk dua SUV tiga baris yang rencananya akan diproduksi di Amerika Serikat.

Pada Juli 2024, Toyota sempat mengumumkan rencana ambisius untuk meluncurkan 30 model battery electric vehicle (BEV) di seluruh merek Toyota dan Lexus, serta target produksi 3,5 juta unit BEV per tahun pada 2030. Namun, dengan langkah perlambatan produksi ini, target tersebut mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk tercapai.

Toyota bukan satu-satunya perusahaan otomotif yang menyesuaikan strategi produksi EV mereka. Produsen lain seperti Volvo, Ford, dan GM juga telah mengambil langkah serupa. Volvo, misalnya, memutuskan untuk tetap memproduksi lebih banyak kendaraan hybrid daripada fokus sepenuhnya pada EV, sementara Ford dan GM menunda beberapa model kendaraan listrik mereka.

Meski demikian, Toyota tetap optimis dengan rencana jangka panjang mereka dalam transisi ke kendaraan listrik. Perusahaan berkomitmen untuk terus berinovasi dan menyesuaikan langkah mereka sesuai dengan perkembangan pasar serta permintaan konsumen. (NAUFAL/RAFI)

OASE

INFOGRAFIS

WARGANET

Trending