Connect with us

RAGAM

Studi: Keju Bisa Bantu Kurangi Risiko Sleep Apnea, Asalkan Dikonsumsi dengan Bijak!

Aktualitas.id -

Ilustrasi. Keju (ist)

AKTUALITAS.ID – Keju selama ini sering dianggap sebagai makanan yang tidak sehat karena kandungan kalorinya yang tinggi. Namun, sebuah studi terbaru mengungkapkan fakta mengejutkan: keju ternyata memiliki manfaat bagi kesehatan, termasuk membantu mengurangi risiko sleep apnea!

Keju dan Manfaatnya untuk Sleep Apnea

Dilansir dari Hindustan Times (16/1), sleep apnea adalah gangguan tidur yang menyebabkan pernapasan terhenti dan berulang selama tidur. Kondisi ini dapat memicu rasa sesak napas hingga sering terbangun di malam hari.

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Sleep Medicine menemukan bahwa keju dapat membantu mengurangi risiko gangguan ini. Para ilmuwan menjelaskan bahwa kesehatan metabolik dan kardiovaskular yang buruk dapat meningkatkan risiko sleep apnea, tetapi nutrisi dalam keju berperan dalam menjaga keseimbangan faktor-faktor tersebut.

Apa Saja Nutrisi dalam Keju?

Keju ternyata mengandung banyak nutrisi penting yang bermanfaat bagi tubuh, seperti:

✅ Protein berkualitas tinggi – Mendukung fungsi tubuh dan metabolisme.

✅ Kalsium – Baik untuk kesehatan tulang dan jantung.

✅ Asam lemak & peptida bioaktif – Berkontribusi terhadap kesehatan jantung.

✅ Vitamin & asam amino – Berperan dalam berbagai fungsi tubuh.

Studi ini meneliti sejumlah partisipan berdasarkan penanda biologis yang terkait dengan sleep apnea, seperti kadar hormon, tekanan darah diastolik, serta enzim dalam tubuh. Hasilnya menunjukkan hubungan yang jelas antara konsumsi keju dan penurunan risiko gangguan tidur ini.

Makan Keju Harus Tetap dalam Porsi Wajar

Meski memiliki manfaat kesehatan, para ahli mengingatkan pentingnya konsumsi keju dalam jumlah yang tidak berlebihan. Keju memang tinggi kalori dan bisa berkontribusi pada obesitas jika dikonsumsi tanpa kontrol. Namun, dengan porsi yang tepat, manfaatnya bisa lebih besar daripada risikonya.

Penelitian ini sekaligus menjadi pengingat bahwa tidak ada makanan yang sepenuhnya “baik” atau “buruk.” Semua tergantung pada cara kita mengonsumsinya. Moderasi adalah kunci!

Jadi, bagi pencinta keju, kabar baik ini bisa jadi alasan untuk tetap menikmatinya—tentu saja, dengan porsi yang bijak!  (YAN KUSUMA/RIHADIN)

TRENDING