Connect with us

RAGAM

Kasus Diabetes Tipe 1 pada Anak Meningkat Tajam, Dokter Tekankan Deteksi Dini

Aktualitas.id -

Ilustrasi - Pemeriksaan diabetes pada anak.

AKTUALITAS.ID – Diabetes melitus tipe 1 kini menjadi ancaman nyata bagi kesehatan anak-anak di Indonesia. Penyakit ini terjadi karena pankreas tidak mampu memproduksi insulin, hormon penting yang membantu gula darah masuk ke dalam sel tubuh untuk diubah menjadi energi. Tanpa insulin, kadar gula akan menumpuk dalam darah dan menyebabkan berbagai komplikasi serius.

Dr. dr. Nur Rochmah, Sp.A, Subsp.Endo(K), dari Unit Kerja Koordinasi Endokrinologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), mengungkapkan bahwa diabetes tipe 1 merupakan jenis yang paling sering dijumpai pada anak-anak, remaja, dan dewasa muda.

“Pada diabetes tipe 1, terjadi kerusakan pada ‘pabrik insulin’, sehingga tubuh anak tidak mampu memproduksi insulin sendiri. Akibatnya, anak memerlukan terapi insulin seumur hidup,” jelas dr. Nur dalam seminar pengelolaan diabetes tipe 1 yang digelar di Jakarta, Selasa (29/4/2025). 

Gejala awal diabetes tipe 1 yang perlu diwaspadai antara lain adalah sering makan, sering minum, namun berat badan justru menurun drastis. Dalam kondisi berat, anak bisa mengalami ketoasidosis diabetikum (DKA), yaitu kondisi gawat darurat yang ditandai dengan mual, muntah, napas cepat, hingga penurunan kesadaran.

“Kesadaran orang tua sangat penting. Jika anak menunjukkan gejala tersebut, apalagi saat gula darahnya terdeteksi lebih dari 200 mg/dL, maka harus segera diperiksa lebih lanjut,” tegas dr. Nur.

Data menunjukkan lonjakan signifikan kasus diabetes tipe 1 pada anak di Indonesia. Pada tahun 2000, angka kejadian tercatat sebesar 3,88 per 100.000 anak. Namun pada 2010, angkanya melonjak drastis menjadi 28,19 per 100.000. Dalam tiga tahun terakhir, penambahan kasus baru terus meningkat: 584 kasus pada 2022, 594 kasus pada 2023, dan 527 kasus hingga April 2025, dengan total 1.948 anak terdampak.

“Sebanyak 58 persen kasus terjadi pada anak perempuan dan 42 persen pada anak laki-laki,” tambahnya.

Dr. Nur menekankan perlunya kerja sama lintas sektor — pemerintah, tenaga kesehatan, masyarakat, dan keluarga — untuk menekan angka kesakitan dan kematian akibat diabetes tipe 1. Langkah-langkah preventif seperti edukasi masyarakat, skrining gula darah sejak dini, dan kampanye hidup sehat sangat penting dilakukan.

“Dengan deteksi dini dan pengelolaan yang tepat, anak-anak dengan diabetes tipe 1 bisa tetap hidup sehat dan produktif,” tutupnya. (YAN KUSUMA/DIN) 

TRENDING