RILEKS
Hal Strategis Dalam Menjaga Kelestarian Sungai
Perlunya program untuk membangun kesadaran kolektif dalam menjaga kelestarian lingkungan.

AKTUALITAS.ID – Bagi para pemerhati kelestarian lingkungan akan dengan mudah mengidentifikasi hal – hal strategis yang harus segera dilakukan jika lingkungan ini ingin tetap terjaga dengan baik. Apa yang sudah dilakukan oleh Kodam III Siliwangi beserta segenap aktivis lingkungan untuk menjaga sungai Citarum di Jawa Barat patut diapresiasi sebagai tindakan nyata untuk menunjukan kepedulian dan membangun kesadaran kolektif akan arti pentingnya Citarum bagi masyarakat Jawa Barat.
Inisiatif – inisiatif ini perlu terus dikawal secara konsisten dan diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat. Ingat beberapa tahun yang lalu kota bandung pernah dikenal dengan lautan sampah, karena sampah menumpuk dimana – mana dan tidak bisa diangkut untuk dibuang. Hal yang sama bisa terulang lagi dan dapat terjadi di kota manapun jika tidak ada kesadaran bersama untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih, sehat, nyaman dan asri.
Salah satu isu strategis lingkungan saat ini adalah masalah ketersedian air bersih yang sehat dan aman untuk dikonsumsi. Kota Bandung yang selama ini dikenal sebagai kota yang berada di tengah cekungan gunung – gunung saat musim kemarau tiba sering mengalami kekeringan. Air sungai yang mengalir di kota Bandung tidak bisa dimanfaatkan dengan baik, karena airnya tercemar baik oleh perilaku masyarakat yang sering membuang sampah seenaknya, juga limbah industri yang banyak mengotori lingkungan. Hal yang sama juga banyak dihadapi oleh berbagai kota lainnya di Indonesia.
Aspek penegakan hukum masih menjadi kendala atas perilaku primitif masyarakat yang sering membuang sampah ke sungai atau gorong – gorong dengan seenaknya. Dalam konteks doktrin sebenarnya semua warga Indonesia tahu tentang istilah “Kebersihan sebagian dari Iman”, tapi tetap saja sebagian anggota masyarakat masih suka membuang sampah sembarangan. Akibatnya aliran air sering terhambat saat musim hujan, maka banjir menjadi konsekuensi logisnya.
Lebih jauh dari itu resapan air dari sungai juga tidak bisa langsung dikonsumsi karena kekhawatiran akan kebersihan dan kesehatannya. Semua orang butuh air bersih dan sehat, tapi masih banyak perilaku yang menunjukkan seolah – olah mereka tidak membutuhkannya. Oleh karena itu perlu segera dilakukan berbagai program untuk membangun kesadaran kolektif dalam menjaga kelestarian lingkungan, khususnya menjaga kebersihan sungai. Stop berbagai perilaku yang sering membuang sampah sembarangan. Kebersihan bukan sekedar untuk dirinya tetapi juga untuk masyarakat di sekitarnya.
Memang masalahnya tidak mudah, karena kompleksitas persoalan yang satu dengan yang saling saling terkait, misalnya soal kepadatan penduduk yang terjadi hampir di seluruh kota besar dimana mengalami pertumbuhan yang pasti tidak akan sebanding dengan ketersediaan lahan, akhirnya sebagian orang “memanfaatkan setiap centi lahan” untuk mendirikan bangunan yang bukan peruntukannya. Termasuk pemanfaatan sepadan sungai yang seharusnya kosong malah kini berdiri banyak bangunan “liar”. Dikatakan “liar” karena sebagian mereka tidak memiliki bukti sah atas kepemilikan tanah tersebut, apalagi izin untuk mendirikan bangunan di atas lahan itu.
Karena beratnya beban kehidupan banyak sekali warga yang masih sering memanfaatkan air sungai untuk keperluan sehari – hari, baik untuk mandi, cuci pakaian, cuci piring dan lain – lain, padahal tingkat kebersihan dan kesehatan air itu sangat diragukan. Hal ini tentukan akan menghenyak rasa keprihatinan sekaligus kepedulian bahwa kelestarian sungat yang bersih dan sehat harus segera dipulihkan. Tidak bisa menunggu besok atau lusa, tetapi harus dilakukan sekarang juga oleh seluruh lapisan masyarakat.
Partisipasi masyarakat yang terkecil adalah peduli untuk mencegah siapapun agar tidak membuang sampah semmbarangan, khususnya membuang sampah ke sungai. Termasuk limbah industri, baik industri besar atau industri kecil harus memiliki sistem pengolahan limbah sendiri sebelum dibuang ke lingkungan. Masyarakat ikut mengontrol dengan serius dan semangat gotong royong. Jika ada industri yang mencemari lingkungan segera laporkan ke aparat yang berwajib, dan aparat yang berwajib harus menegakan hukum tanpa pandang bulu.
Mari untuk terus menggelorakan semangat menjaga kebersihan lingkungan, khususnya sungai – sungai yang banyak tercemar saat ini. Aparat berwenang harus secara reguler memeriksa sistem pengolahan limbah dari industri – industri.
Pastikan mereka tidak membuang limbah seenaknya, karena kebutuhan air bersih merupakan kebutuhan dasar umat manusia. Siapapun yang mencemari lingkungan, termasuk yang suka membuang sampah sembarangan harus dikenakan sangsi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sosialisasi tentang kebersihan lingkungan dan sungai harus dilakukan secara serentak sampai tingkat RT dan RW.
Oleh : Dede Farhan Aulawi (Pemerhati Kelestarian Lingkungan)
-
NUSANTARA24/04/2025 15:30 WIB
Mantan Kepala BPN Kolaka Diduga Gelapkan Dua Sertifikat Tanah Warisan Ahli Waris
-
EKBIS24/04/2025 09:45 WIB
Rupiah ‘Lemes’ di Pembukaan 24 April 2025, Dolar AS Masih Sulit Ditaklukkan
-
EKBIS24/04/2025 09:15 WIB
Pembukaan Pasar 24 April 2025: IHSG Melejit Kuat, Lanjutkan Reli Ditopang Optimisme Pasar
-
EKBIS24/04/2025 08:30 WIB
Harga BBM Terbaru 24 April 2025: Mayoritas SPBU Tahan Harga, Cek Daftar Lengkap di Sini
-
NASIONAL24/04/2025 11:00 WIB
Gara-Gara Bakar Mobil Polisi, DPR Desak Pemerintah Sikat Habis Ormas Preman
-
POLITIK24/04/2025 12:00 WIB
Cak Imin Tegaskan Perintah Prabowo “Rapatkan Barisan” Bukan untuk Pilpres 2029
-
NUSANTARA24/04/2025 12:30 WIB
Gunung Gede-Pangrango Buka Lagi, Tapi Ada Zona Terlarang untuk Pendaki
-
JABODETABEK24/04/2025 17:30 WIB
Wamenkop Tegaskan Program Koperasi Merah Putih Tak Bermuatan Politik