Connect with us

OASE

Takut dan Harap: Keteladanan Sahabat Nabi dalam Menghadapi Allah

Aktualitas.id -

Ilustrasi, Foto: Ist

AKTUALITAS.ID – Ketika ajal mulai mendekat, perasaan manusia diuji dengan dua hal yang mendalam: takut akan dosa dan harapan pada rahmat Allah. Beginilah gambaran yang dicontohkan para sahabat Nabi Muhammad SAW dalam menghadapi kematian dan hisab di akhirat.

Dikisahkan dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW pernah menjenguk seorang pemuda sahabatnya yang tengah sakit keras menjelang wafat. Beliau bertanya, “Bagaimana keadaanmu?” Sang pemuda menjawab, “Aku mengharapkan rahmat Allah SWT dan takut akan dosa-dosaku.”

Mendengar itu, Rasulullah SAW bersabda:

“Tidaklah berkumpul dua hal ini dalam hati seorang hamba harapan dan rasa takut kecuali Allah SWT pasti akan memberikan apa yang ia harapkan dan melindunginya dari apa yang ia takutkan.”
(HR. Tirmidzi)

Sikap penuh harap sekaligus takut ini juga tercermin dalam pribadi sahabat-sahabat besar lainnya. Umar bin Khattab RA, sosok yang dikenal tegas dan adil, pernah berkata:

“Jika pada hari kiamat diumumkan bahwa hanya satu orang yang akan diampuni, maka aku berharap akulah orang itu. Namun jika diumumkan bahwa hanya satu orang masuk neraka, aku khawatir akulah orang itu.”

Sementara Ali bin Abi Thalib RA, dalam petuahnya kepada sang anak, menanamkan keseimbangan luar biasa antara rasa takut dan harapan:

“Wahai anakku, takutlah kepada Allah sedemikian rupa sehingga jika kamu membawa seluruh amal baik penduduk bumi, kamu masih khawatir bahwa Allah tidak menerimanya. Dan berharaplah kepada-Nya sedemikian rupa sehingga jika kamu membawa seluruh dosa manusia, kamu masih berharap Allah mengampunimu.”

Kisah dan kata-kata para sahabat ini menjadi pelajaran abadi: bahwa iman bukan hanya percaya, tetapi juga rasa takut yang mendorong taat, dan harapan yang menumbuhkan cinta. Dalam menghadapi akhir kehidupan, hati yang seimbang antara harap dan takut adalah bekal terbaik menuju ridha Ilahi. (Mun)

TRENDING