Berita
Usai Insiden Singapore Airlines Hindari Rute Belarus
Maskapai Singapore Airlines mengubah rute sejumlah penerbangannya agar tak melintasi wilayah udara Belarus usai insiden pemaksaan mendarat pesawat Ryanair oleh pemerintah Minsk. Juru bicara Singapore Airlines mengatakan kepada Channel NewsAsia menyatakan bahwa mereka mengambil keputusan ini pada Selasa (25/4) demi keselamatan penumpang. “Saat ini kami mengubah rute penerbangan kami yang menuju Eropa untuk menghindari wilayah […]

Maskapai Singapore Airlines mengubah rute sejumlah penerbangannya agar tak melintasi wilayah udara Belarus usai insiden pemaksaan mendarat pesawat Ryanair oleh pemerintah Minsk.
Juru bicara Singapore Airlines mengatakan kepada Channel NewsAsia menyatakan bahwa mereka mengambil keputusan ini pada Selasa (25/4) demi keselamatan penumpang.
“Saat ini kami mengubah rute penerbangan kami yang menuju Eropa untuk menghindari wilayah udara Belarus dan kami akan terus memantau perkembangan situasi,” ujar juru bicara itu.
Pemerintah Belarus memang sedang menjadi perhatian karena memaksa pesawat Ryanair untuk mendarat di ibu kota mereka agar dapat menangkap jurnalis sekaligus aktivis pro-demokrasi, Roman Protasevich.
Insiden ini terjadi saat pesawat dengan kode penerbangan 4978 itu sedang dalam perjalanan dari Athena, Yunani, menuju Lithuania.
Menurut saksi di pesawat, pilot tiba-tiba menyatakan bahwa jet itu harus mendarat darurat di Minsk karena ada kendala teknis.
Pihak Ryanair menyatakan bahwa awak mereka diberi tahu oleh kru menara pengawas di Minsk agar segera mendarat karena ada ancaman.
Baca juga: Biden Kecam ‘Pembajakan’ Pesawat, Dukung Sanksi atas Belarus
Namun, Wakil Komandan Angkatan Udara Belarus, Mayjen Andrey Gurtsevich, membantah tuduhan memaksa pesawat Ryanair mendarat.
Dia mengatakan bahwa mereka menyatakan kepada pilot Ryanair ada ancaman keamanan di pesawat itu. Mereka pun mengutus jet tempur MiG29 untuk mengawal pesawat Ryanair itu hingga mendarat.
Setelah pesawat mendarat, dilaporkan ada enam orang turun dan tidak melanjutkan penerbangan. Diduga mereka adalah Protasevich dan sejumlah agen intelijen yang diutus untuk membuntuti.
Belarus pun langsung menuai kecaman dari komunitas internasional, termasuk Uni Eropa. Blok negara Eropa itu bahkan menjatuhkan sanksi atas Belarus.
Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, mengatakan bahwa blok tersebut menjatuhkan sanksi berupa penutupan jalur udara bagi pesawat dari Belarus.
“Kami menutup jalur udara bagi pesawat dari Belarus dan mendesak maskapai-maskapai Uni Eropa agar tak terbang ke negara itu,” ujar von der Leyen setelah menggelar rapat dengan para pemimpin Uni Eropa, Senin (24/5).
-
EKBIS29/09/2025 08:30 WIB
Perbandingan Harga BBM Pertamina vs Swasta Terbaru September 2025, Siapa Paling Murah?
-
NUSANTARA29/09/2025 06:30 WIB
Hari Kesaktian Pancasila 2025, Masyarakat Diimbau Kibarkan Bendera
-
NASIONAL29/09/2025 10:00 WIB
Menkes Budi: Semua Dapur SPPG Wajib Kantongi Sertifikat Higienis demi Cegah Keracunan MBG
-
NASIONAL29/09/2025 12:00 WIB
Kartu Pers Wartawan CNN Dicabut Mendadak, Ada Apa dengan Pertanyaan Program MBG?
-
POLITIK29/09/2025 11:00 WIB
Dualisme Kepemimpinan PPP Usai Muktamar X Dinilai Cerminkan Krisis Internal Serius
-
EKBIS29/09/2025 11:15 WIB
Harga Emas Antam 29 September 2025 Melambung Tinggi, Sentuh Rp 2.198.000 per Gram
-
EKBIS29/09/2025 10:15 WIB
Awal Pekan, Rupiah Melemah 0,51% ke Level Rp 16.653 per Dolar AS.
-
OLAHRAGA29/09/2025 22:00 WIB
Dua Lifter Andalan Indonesia Adu Kuat di Kelas Baru Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2025