Rizal Ramli Diusul Menjadi Menteri Ekonomi Jilid II Jokowi


Ekonom Senior Rizal Ramli. Foto: Istimewa

AKTUALITAS.ID – Jokowi segera menjalani masa jabatan sebagai Presiden RI untuk periode kedua saat dilantik pada 20 Oktober 2019. Selama periode pertama pemerintahannya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga sudah dihadapkan pada berbagai persoalan, khususnya di bidang ekonomi.

Pada periode pertama, Jokowi dinilai belum menuntaskan sejumlah masalah ekonomi. Misalnya utang luar negeri yang mencapai US$393,5 miliar yang jika dirupiahkan sekitar Rp5.500 triliun (kurs Rp14.000/US$).

Atas persoalan itu, Pengamat Politik Ray Rangkuti menilai Jokowi harus cermat dalam memilih menteri yang punya komitmen kuat untuk menekan utang luar negeri. Bukan malah mempertahankan menteri yang berpaham neoliberal yang gemar berutang dengan bunga yang sangat tinggi.

Selain itu, Jokowi juga perlu memiliki menteri di sektor ekonomi yang punya konsep serta teruji. Diharapkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak stagnan di angka 5 persen seperti yang terjadi saat ini. Apalagi janji kampanye Jokowi adalah menggenjot perekonomian bisa merangsek ke level 7 persen.

“Saya melihat kriteria tersebut ada pada sosok ekonom senior Rizal Ramli. Dia mampu membuat ekonomi Indonesia tidak begini-begini saja. Dia punya jurus-jurus mumpuni dalam mencari cara keluar dari krisis. Dia tidak text book, sehingga ada peluang ekonomi tidak terdikte dan mampu tumbuh lebih pesat,” kata Ray kepada wartawan, Jumat, (18/10).

Menurutnya, Rizal Ramli mampu mengatasi ancaman ekonomi Indonesia yang bakal nyungsep di angka empat persen, sebagaimana disampaikan para analis. Selain itu, Menko Ekuin era Pemerintahan Abdurrahman Wahid dan mantan penasihat ekonomi Perserikatan Bangsa-Bangsa itu juga bisa mewujudkan pembangunan dengan tidak lagi mengandalkan utang.

“Dia punya riwayat panjang mengelola ekonomi, cukup berhasil kan waktu itu. Faktanya saat era pemerintahan Gus Dur pertumbuhan ekonomi dari minus 3 persen bisa terdongkrak menjadi positif 4,5 persen,” ujarnya.

Soal kehadiran Rizal Ramli di kabinet, lanjut Ray, tidak jadi soal. Rizal bisa menjadi wakil dari kelompok Gerindra, karena pada saat pilpres lalu dia adalah think tank utama capres yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

“Dia bisa mewujudkan cita-cita Prabowo yang ingin ekonomi melesat hingga dua digit,” kata Ray.

Selain itu, kehadiran Rizal Ramli di kabinet adalah jawaban atas gagasan besar Trisakti dan Nawa Cita di bidang ekonomi yang menekankan kedaulatan dan kemandirian bangsa.

“Kehadirannya di kabinet mewakili ekonom-ekonom anti-neoliberal,” tutur Ray

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>