Demo Rusuh, Rakyat Paksa Presiden Chile Batalkan Kenaikan Harga Tiket Kereta


Ilustrasi kerusuhan di Santiago, Chile. (AFP PHOTO / Martin BERNETTI)

AKTUALITAS.ID – Selama dua hari terakhir rakyat Chile berunjuk rasa memprotes kenaikan harga tiket kereta. Unjuk rasa yang diwarnai kerusuhan dan penjarahan itu akhirnya memaksa Presiden Sebastian Pinera membatalkan kenaikan tersebut kemudian memberlakukan jam malam di Ibu Kota Santiago yang berlaku sejak tadi malam sampai tadi pagi.

Demo yang awalnya digelar siswa sekolah itu kemudian berkembang cepat menjadi kerusuhan dan penjarahan pada hari Jumat dan membuat presiden mengumumkan negara dalam keadaan darurat.

Dikutip dari laman the New York Times, Minggu (20/10), kemarin sejumlah tank bersiaga di landmark kota Plaza Baquedano dan unjuk rasa meluas ke beberapa kota. Di Santiago, sedikitnya lima stasiun kereta bawah tanah dan bus dibakar, toko swalayan dan apotek juga dijarah.

Sejumlah kelompok masyarakat juga menyerukan warga turun ke jalan besok.

“Pemerintahan ini tidak mengerti sedikit pun,” kata Gabriela Munoz, 40 tahun, seorang sekretaris. “Anda hanya perlu mengorek sedikit saja permukaan untuk mengetahui rakyat sudah muak dengan segala macam pelanggaran. Ini semua terjadi karena pemerintah tidak mau mendengar.”

Kehadiran tank militer dan tentara di jalanan membuat warga takut setelah Chile mengalami masa kediktatoran militer selama 17 tahun. Ini adalah pertama kalinya negara mengumumkan dalam keadaan darurat sejak Chile menjadi negara demokrasi pada 1990.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>