Sudah Dua Kali, PKS Minta Sukmawati Harus Introspeksi Diri


AKTUALITAS.ID – Sekretaris Fraksi PKS MPR, Andi Akmal Pasluddin, menanggapi pernyataan Sukmawati yang membandingkan Soekarno dengan Nabi Muhammad. Menurutnya, Sukmawati harus introspeksi diri karena kejadian hampir serupa sudah pernah terjadi.

“Ini menjadi pelajaran bagi beliau, sudah dua kali ya. Saya kira juga banyak tuntutan, banyak juga respons karena beliau juga sudah dua kali yang selalu berkomentar mengenai hal yang tidak dipahami, masalah agama ini kan privat,” kata Andi di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (18/11).

Menurutnya, persoalan agama merupakan wilayah privat. Karena itu, sebaiknya tak membandingkan satu hal dengan lainnya yang dianggap privat.

“Jadi ibu Sukmawati perlu introspeksi dan mengambil pelajaran ini dan kita menyarankan juga agar bisa maaf,” kata Andi.

Ia mengingatkan juga agar tak berkomentar soal agama atau hal yang tak dipahami. Sebab akan kontra produktif.

“Walaupun dia niatnya baik tapi cara penyampaiannya gitu ya. Jadi memang sebaiknya semua tokoh bangsa, apalagi tokoh masyarakat, tokoh partai, menghindari membahas atau berkomentar sesuatu yang dia tidak pahami,” kata Andi.

Ia menyarankan agar saat berkomentar sebaiknya cukup berisi hal yang menyejukkan dan mempersatukan. Apalagi di tengah-tengah isu masalah radikalisme dan terorisme.

“Jangan lah ada komentar-komentar yang bisa menyulut kemarahan dari pada umat. Saya kira kita minta beliau bisa memberikan klarifikasi dan permintaan maaf, saya kira sangat mulia, kalau ada namanya keselip lidah gitu ya, kita minta maaf,” kata Andi.

Ia yakin umat juga bisa memahami bila ada permintaan maaf. Sebab manusia kadang pemahamannya kurang atau terselip lidah.

“Sehingga ada komentar yang kurang pas pada tempatnya,” kata Andi.

Sebelumnya, putri mantan Presiden Soekarno, Diah Mutiara Sukmawati Sukarnoputri alias Sukmawati menjelaskan, maksud pernyataannya terkait Bung Karno lebih berjasa di awal abad ke-20 untuk kemerdekaan Republik Indonesia.

Sukmawati mengaku saat itu bertanya pada awal abad ke-20, yang berjuang memerdekakan Indonesia itu Yang Mulia Nabi Muhammad SAW atau Insinyur Soekarno? Pertanyaan tersebut dia lontarkan kepada mahasiswa dan generasi muda saat acara Focus Group Discussion (FGD) Divisi Humas Polri bertajuk ‘Bangkitkan Nasionalisme Bersama Kita Tangkal Radikalisme dan Berantas Terorisme’ di Jakarta Selatan pada Senin, 11 November 2019 lalu.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>