Berita
Pemprov Sumsel Gencarkan Stabilitas Ketahanan Pangan
AKTUALITAS.ID – Pemprov Sumsel telah melakukan beberapa upaya untuk mendukung ketahanan pangan di Sumsel selama pandemi covid-19 yaitu melakukan analisis ketersediaan bahan pokok secara berkala yaitu per minggu untuk mengetahui bahan pokok tersebut surplus atau minus. Dan akan disesuaikan pelaporannya menjadi perhari sesuai arahan. Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Daerah Sumsel, Nasrun Umar saat menghadiri rapat […]

AKTUALITAS.ID – Pemprov Sumsel telah melakukan beberapa upaya untuk mendukung ketahanan pangan di Sumsel selama pandemi covid-19 yaitu melakukan analisis ketersediaan bahan pokok secara berkala yaitu per minggu untuk mengetahui bahan pokok tersebut surplus atau minus. Dan akan disesuaikan pelaporannya menjadi perhari sesuai arahan.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Daerah Sumsel, Nasrun Umar saat menghadiri rapat tim ketahanan pangan daerah diselenggarakan oleh Kemendagri melalui video conference di Sumsel Command Center, Jumat (15/05/2020).
Dirinya menjelaskan, Pemprov juga melakukan monitoring harga sebagai cerminan ketersediaan dan kemampuan daya beli masyarakat, monitoring stock pada bulog dan distributor. Juga memotivasi dan menginisiasi petani untuk tetap melakukan budi pertanian. Serta menyiapkan APBD untuk bansos melalui dinsos sebesar 24 M.
“Yang lebih spesifik bahwa dari 11 jenis bahan pokok, yang surplus yaitu komoditi beras, jagung, cabe, daging ayam, dan telur. Sedangkan yang minus yaitu komoditi gula, bawang merah dan putih, daging sapi,” ujarnya.
Disamping itu, Pemprov Sumsel juga melakukan langkah strategis untuk tetap menjaga peningkatan produktivitas petani antara lain dengan memberikan bantuan benih dan pupuk di kab kota dalam kelompok petani, pembangunan jaringan irigasi pertanian, melakukan program optimalisasi lahan sawah dan meningkatkan luas tanam dan produktivitas pertanian.
Sementara itu, Plt Sekjen Kemendagri, Muhammad Hudori, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut ratas bersama Presiden pada 12 mei lalu, yang disimpulkan bahwa diperlukan semacam satgas ketahanan pangan di daerah berdasarkan surat edaran kepada Gubernur, Bupati, Walikota tentang pembentukan satgas pangan daerah.
Menurutnya, Satgas di daerah akan diketuai oleh masing-masing sekda dengan anggota bappeda, dinas ketahanan pangan, dinas perdagangan, dishub, dinas pertanian, dan melibatkan TNI, Polri dan Bulog.
“Satgas ketahanan pangan daerah diharapkan dapat dilaporkan secara paralel dari kab/kota ke Provinsi kemudian Provinsi ke Mendagri dan diharapkan setiap hari, agar pusat dapat memastikan ketahanan pangan di daerah, supaya tahu potensi pangan dan distribusi, kendala pengadaan bahan pangan, dan Info real time harga bahan pangan,”tutupnya.
-
JABODETABEK28/09/2025 11:30 WIB
Pelaku Tawuran Pelajar Berujung Maut di Cikarang Bekasi Ditangkap Polisi
-
NASIONAL28/09/2025 12:00 WIB
MPR Goes to Campus: Eddy Soeparno Dorong Pengesahan UU Pengelolaan Perubahan Iklim
-
NASIONAL28/09/2025 17:30 WIB
KSAL & Pangkoarmada Tinjau Gladi, TNI AL Pamer Kekuatan Laut di Teluk Jakarta
-
JABODETABEK28/09/2025 13:30 WIB
Polisi Amankan 2 Remaja yang Hendak Tawuran di Jakarta Pusat, Senjata Tajam Disita
-
EKBIS28/09/2025 19:32 WIB
AHY Ingatkan Pembangunan Ekonomi Jangan Korbankan Lingkungan
-
EKBIS28/09/2025 21:02 WIB
Zulhas Tutup Dapur MBG Bermasalah, 5.900 Lebih Penerima Jadi Korban Keracunan
-
RAGAM28/09/2025 12:30 WIB
Waktu Terbaik Minum Cuka Apel untuk Kesehatan: Pagi Hari atau Sebelum Makan?
-
OLAHRAGA28/09/2025 18:00 WIB
80 Atlet Dunia Ikut Kejuaraan Paralayang Internasional di Lombok