Berita
Hiburan Malam Riskan Corona, Waka DPRD DKI: Belum Manfaat Dibuka Saat Ini
AKTUALITAS.ID – Wakil Ketua DPRD DKI Zita Anjani menilai ada risiko besar penularan virus Corona (COVID-19) di tempat hiburan malam. Sebab, ada banyak orang yang berkumpul di tempat hiburan malam, yang ruangannya tertutup. “Tempat hiburan ini kan semacam closed-circuit, alias tertutup dan cenderung orang berkumpul dalam kuantitas padat ruangan tertutup. Apalagi terapis, orang berjarak terlalu […]

AKTUALITAS.ID – Wakil Ketua DPRD DKI Zita Anjani menilai ada risiko besar penularan virus Corona (COVID-19) di tempat hiburan malam. Sebab, ada banyak orang yang berkumpul di tempat hiburan malam, yang ruangannya tertutup.
“Tempat hiburan ini kan semacam closed-circuit, alias tertutup dan cenderung orang berkumpul dalam kuantitas padat ruangan tertutup. Apalagi terapis, orang berjarak terlalu dekat di ruangan yang terbatas. Sangat riskan penyebaran COVID,” kata Zita dalam keterangan tertulisnya, Selasa (21/7/2020).
Zita menilai wajar bila Pemprov DKI tidak mengizinkan tempat hiburan malam dibuka karena kasus Corona di Ibu Kota cenderung meningkat. Zita mengingatkan, dalam menekan angka penyebaran Corona, bukan hanya tempat hiburan malam yang dilarang dibuka.
“Kasus positif COVID-19 di Jakarta cenderung meningkat. Wajar kalau Pemprov belum izinkan untuk buka. Sekolah saja belum buka, bahkan banyak sekolah swasta yang kolaps karena harus tutup, dan tidak mengeluh. Kalau sekarang tempat hiburan juga merasakan hal yang sama, wajar saya rasa,” ujarnya.
Zita mengatakan sektor-sektor yang dibuka haruslah sektor yang punya manfaat di tengah pandemi. Dia menyebut tempat hiburan malam belum ada manfaatnya secara signifikan.
“Sektor-sektor yang buka harus yang punya kebermanfaatan dan keberpihakan pada situasi pandemi. Kalau hiburan malam untuk apa? Saya belum lihat ada manfaat signifikan di sana. Pajak hiburan malam hanya 25 persen. Kalau untuk kepentingan ekonomi, kita bisa cari lewat jalan lain demi menjaga kesehatan, tidak hanya di tempat hiburan malam,” ucapnya.
Dia berharap Gubernur DKI Anies Baswedan tidak memberikan izin operasi tempat hiburan malam. Anies, menurutnya, harus berpihak pada kesehatan warga Jakarta.
“Jangan sampai sekolah tutup, tempat hiburan buka. Saat ini tidak ada yang tidak terdampak. Jadi kalau ada kelompok yang memaksa kehendaknya dan dituruti, pasti akan ada kelompok lain yang menuntut haknya juga. Saya yakin Pak Gubernur akan bijak dalam memilih langkah, dan semoga lebih berpihak pada kesehatan warga Jakarta dan dunia pendidikan,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Asosiasi Pengusaha Hiburan Jakarta (Asphija) menggelar demo di Balai Kota DKI Jakarta untuk menuntut dibukanya tempat hiburan malam. Mereka meminta Pemprov DKI tidak mendiskriminasikan tempat hiburan malam atas anggapan semua tempat berpotensi menjadi penularan virus Corona.
Ketua Asphija Hana Suryani meminta Pemprov DKI segera memutuskan nasib tempat hiburan malam untuk dibuka. Jika tak kunjung ada keputusan, pihaknya mengancam akan kembali menggelar aksi demo.
“Seminggu ke depan deh, jadi tadi gini ini hari Selasa, harusnya Minggu ini sudah ada keputusan. Kalau tidak, kalau sampai tidak dan diulur-ulur, kami akan melakukan gelombang kedua dan itu jauh lebih besar,” kata Hana, kepada wartawan di depan Gedung Balai Kota, Jakarta Pusat.
-
FOTO03/10/2025 12:25 WIB
FOTO: Stafsus Kemenko Kumham Buka FGD Tentang Kewarganegaraan
-
NASIONAL03/10/2025 14:00 WIB
Insiden Bendera Robek saat Dikibarkan di Monas, Ini Kata TNI
-
NUSANTARA03/10/2025 13:45 WIB
Polemik Konkoorcab PKC PMII Riau, Dua Kandidat Saling Klaim Kemenangan
-
JABODETABEK03/10/2025 06:30 WIB
Jabodetabek Masih akan Diguyur Hujan Dengan Intensitas Sedang Hari Ini
-
JABODETABEK03/10/2025 09:00 WIB
Jadwal SIM Keliling di Lima Lokasi di DKI Jakarta
-
EKBIS03/10/2025 08:30 WIB
Kompak Turun Harga Emas di Pegadaian Jumat ini
-
OLAHRAGA03/10/2025 13:20 WIB
Rock Climbing Festival 2025 Resmi Dibuka, Ketum FPTI: Lembah Harau “Bundo Kanduang” Panjat Tebing Nasional
-
DUNIA03/10/2025 01:02 WIB
PBB Diminta Ambil Alih Rencana Gaza, Pakar HAM Kritik Peran Tony Blair