Berita
Kisah Nabi Daud dan Seekor Ulat yang Berdzikir
Nabi Daud as merupakan salah satu nabi yang wajib diketahui diantara 25 nabi lainnya. Garis keturunan Nabi Daud as ialah dari Nabi Ibrahim, yaitu tepatnya keturunan ke-12. Beliau termasuk salah satu dari nabi-nabi utama dari kalangan Bani Israil. Biasanya,kisah-kisah nabi dan Rasul sering dijadikan panutan, tauladan yang patut dipelajari bagi setiap umat muslim. Nabi Daud […]
Nabi Daud as merupakan salah satu nabi yang wajib diketahui diantara 25 nabi lainnya. Garis keturunan Nabi Daud as ialah dari Nabi Ibrahim, yaitu tepatnya keturunan ke-12.
Beliau termasuk salah satu dari nabi-nabi utama dari kalangan Bani Israil. Biasanya,kisah-kisah nabi dan Rasul sering dijadikan panutan, tauladan yang patut dipelajari bagi setiap umat muslim.
Nabi Daud as dikenal sebagai sosok panutan yang disiplin. Ia membagi waktu sehari-harinya menjadi empat bagian, yaitu untuk mengkaji ilmu bersama Bani Israil, untuk beribadah di mihrab, untuk pengadilan, dan untuk berkumpul kepada keluarga.
Nabi Daud as terkenal dengan suaranya yang merdu. Jika beliau sedang berdzikr atau sedang melantunkan Zabur, terkadang burung-burung dan gunung-gunung ikut berdzikr pula bersama beliau. Suatu ketika beliau sedang duduk di mushalla sambil menelaah Zabur, tiba-tiba terlihat seekor ulat merah melintas di tanah. Nabi Dawud as berkata kepada dirinya sendiri, “Apa yang dikehendaki Allah dengan ulat ini?”
Ternyata Allah memberikan “izin” kepada ulat tersebut bisa berbicara dengan bahasa manusia, untuk menerangkan keadaannya kepada Nabi Daud as. Ulat tersebut berkata, “Wahai Nabiyallah, apabila siang datang, Allah mengilhamkan kepadaku untuk membaca: Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaaha illallah wallaahu akbar, sebanyak seribu kali. Dan jika malam datang, Allah mengilhamkan kepadaku untuk membaca: Allahumma shalli ‘alaa Muhammad an nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa sallam, sebanyak seribu kali…”
Nabi Daud terkesima dengan ucapan ulat tersebut. Sang ulat berkata lagi, “Lalu engkau, ya Nabiyallah, apa yang akan engkau katakan agar aku memperoleh faedah darimu?”
Nabi Daud menyesal telah meremehkan ulat tersebut, kemudian menangis penuh rasa takut kepada Allah, bertobat dan berserah diri kepada Allah. Dari kisah tersebut, kita bisa menanamkan nilai-nilai agama dan juga mengambil pelajaran bahwa Islam merupakan agama yang toleran dan tak pernah memandang rendah orang lain. Dan segala sesuatu yang telah diciptakan pasti ada manfaatnya, terlebih seekor ulat.
-
Multimedia3 jam lalu
FOTO: Bawaslu RI Gelar Diskusi Media Evaluasi Pengawasan Pilkada Serentak 2024
-
Multimedia4 jam lalu
FOTO: Pemerintah Targetkan 0 Persen Kemiskinan Ekstrem di Tahun 2026
-
Oase21 jam lalu
Seandainya Keimanan Abu Bakar Ditimbang, Keimanannya Lebih Berat dari Seluruh Umat
-
Jabodetabek18 jam lalu
Rabu, Layanan SIM Keliling Kembali Dibuka di Lima Lokasi Jakarta
-
Multimedia7 jam lalu
FOTO: LSI Catat Golput di 7 Provinsi Terbesar di Indonesia Capai 37 Persen
-
Jabodetabek12 jam lalu
Tim Pramono-Rano Dorong Transparansi Pleno dan Penetapan Pilkada Jakarta
-
Olahraga11 jam lalu
Celtics Lanjutkan Dominasi, Taklukkan Heat 108-89 di TD Garden
-
Olahraga16 jam lalu
Menang atas Bali United di Laga Uji Coba, Timnas Siap Tempur di Piala AFF 2024