Berita
Akibat Penularan Lokal Covid-19, Gaza Terapkan Jam Malam
Pemerintah Hamas di Jalur Gaza, Palestina, dilaporkan menerapkan jam malam dan mengunci kamp pengungsian setelah terjadi penularan virus corona (Covid-19) secara lokal di antara penduduk. Seperti dilansir Associated Press, Rabu (26/8), Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza menyatakan mereka menemukan empat orang anggota sebuah keluarga positif virus corona. Keempatnya tinggal di kamp pengungsian al-Maghazi di […]
Pemerintah Hamas di Jalur Gaza, Palestina, dilaporkan menerapkan jam malam dan mengunci kamp pengungsian setelah terjadi penularan virus corona (Covid-19) secara lokal di antara penduduk.
Seperti dilansir Associated Press, Rabu (26/8), Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza menyatakan mereka menemukan empat orang anggota sebuah keluarga positif virus corona. Keempatnya tinggal di kamp pengungsian al-Maghazi di bagian tengah Gaza.
Mereka menyatakan mulanya satu anggota keluarga itu yang merupakan perempuan yang baru pulang dari Yerusalem untuk berobat dinyatakan positif virus corona.
Saat melakukan uji Covid-19 kepada anggota keluarga lainnya, ternyata ada empat orang yang positif.
Petugas kesehatan kini tengah berusaha melacak asal mula virus, dan orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan keempat pasien itu.
Selama ini, pasien positif Covid-19 di Jalur Gaza adalah mereka yang kembali dari perjalanan ke luar Gaza.
Hamas yang menguasai Jalur Gaza menerapkan kebijakan jam malam selama 48 jam. Mereka mengharuskan seluruh toko, sekolah, masjid dan kafe tutup sementara.
Penyebaran di tingkat lokal ini mengkhawatirkan penduduk. Sebab, penduduk Gaza sudah cukup kesulitan akibat blokade di perbatasan yang dilakukan Mesir dan Israel sejak 2007.
Mereka kesulitan mendapatkan kebutuhan pokok dan obat-obatan serta bahan bakar.
Apalagi saat ini Hamas dan Israel kembali saling serang. Israel juga menutup kawasan perairan dan melarang para nelayan Gaza melaut.
Saat ini tercatat hanya ada sekitar 100 ventilator di Jalur Gaza, dan setengahnya sudah digunakan. Padahal, alat itu menjadi salah satu yang diandalkan untuk membantu pasien Covid-19 yang mengalami kesulitan bernapas.
Sampai saat ini tercatat ada 109 kasus positif Covid-19 di Gaza. Sebanyak 72 orang dinyatakan sembuh, dan satu pasien perempuan yang merupakan lansia meninggal akibat komplikasi penyakit bawaan.
-
FOTO17/11/2025 08:31 WIBFOTO: Aksi Seniman Jalanan Dukung Produk UMKM Konveksi
-
NASIONAL17/11/2025 11:15 WIBWakil Ketua DPR RI: Sebut Program MBG Tak Perlu Ahli Gizi
-
RIAU17/11/2025 22:02 WIBPolres Pelalawan Ungkap Sindikat BNN Gadungan Pemeras PNS, Tiga Pelaku Ditangkap
-
OLAHRAGA17/11/2025 14:00 WIBKalahkan Jepang 0-1 Tim Sepak Bola CP Indonesia Melaju ke Semifinal
-
NASIONAL17/11/2025 07:00 WIBGuru Besar HTN: Lembaga Negara Semakin Tidak Patuh pada Putusan MK
-
RIAU17/11/2025 19:45 WIBPolda Riau Gelar Operasi Zebra Lancang Kuning 2025, Tekankan Edukasi, Keselamatan, dan Green Policing Jelang Operasi Lilin
-
JABODETABEK17/11/2025 07:30 WIBSIM Keliling di Jakarta: Cek Lokasi dan Jam Buka Hari Ini
-
NASIONAL17/11/2025 10:00 WIBMKMK Pertanyakan Laporan Ijazah Palsu Arsul Sani ke Bareskrim Polri

















