Berita
BPS Catat Nilai Tukar Petani Naik Jadi 102,86 pada November 2020
AKTUALITAS.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) nasional sebesar 102,86 pada November 2020. Angka NTP itu naik 0,60 persen dibandingkan NTP bulan sebelumnya yakni 102,25. “Kenaikan NTP pada November disebabkan kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian lebih tinggi dibandingkan kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun […]
AKTUALITAS.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) nasional sebesar 102,86 pada November 2020. Angka NTP itu naik 0,60 persen dibandingkan NTP bulan sebelumnya yakni 102,25.
“Kenaikan NTP pada November disebabkan kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian lebih tinggi dibandingkan kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun biaya produksi dan penambahan barang modal,” jelas Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Setianto dalam konferensi pers, Selasa (1/12).
Ia menuturkan NTP pada tiga sub sektor pertanian mengalami kenaikan. Sedangkan tiga sub sektor lainnya justru turun.
NTP sub sektor yang mengalami kenaikan meliputi NTP sub sektor tanaman hortikultura sebesar 1,85 persen, tanaman perkebunan rakyat 2,25 persen, dan peternakan 0,58 persen.
“Komoditas yang menyebabkan peningkatan indeks harga yang diterima petani terbesar pada sub sektor peternakan adalah ayam ras pedaging dan telur ayam ras,” jelasnya.
Sementara itu, NTP pada dua subsektor lainnya menurun. Meliputi, sub sektor tanaman pangan sebesar 0,54 persen dan perikanan 0,03 persen.
Ia menuturkan pada sub sektor tanaman pangan, penurunan indeks yang diterima petani terjadi karena menurunnya indeks pada kelompok padi sebesar 0,17 persen, kelompok palawija khususnya ketela pohon, ketela rambat, dan kacang tanah masing-masing sebesar 0,03 persen.
“Sebaliknya, indeks yang dibayarkan petani sebesar 0,43 persen, ini karena kelompok indeks konsumsi rumah tangga naik 0,54 persen dan kenaikan barang modal yang digunakan untuk produksi sebesar 0,16 persen,” paparnya.
Untuk diketahui, NTP adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani. NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di perdesaan.
NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun dengan biaya produksi.
-
Ragam24 jam lalu
Eddies Adelia Jalani Operasi Serius di Penang Akibat Cedera Ligamen
-
Multimedia16 jam lalu
FOTO: RK Blusukan Sapa Warga di Rawa Buaya
-
POLITIK22 jam lalu
Bahlil Tepis Kabar Jokowi Gabung ke Partai Golkar: “Pak Jokowi Bapak Bangsa”
-
Nusantara16 jam lalu
Serap Aspirasi, Maximus akan Lakukan Perubahan Nyata untuk Kwamki Narama
-
Multimedia15 jam lalu
FOTO: Projo Bantah Budi Arie Setiadi Terlibat Kasus Judol
-
Multimedia13 jam lalu
FOTO: Maximus Blusukan Temui Masyarakat Kwamki Narama
-
Berita17 jam lalu
Kamis Pagi, Gunung Semeru Erupsi Hingga 10 Kali
-
Nasional16 jam lalu
Prabowo Tegaskan Polri, Kejagung, dan Kemenko Polkam Tak Boleh Lindungi Judi Online”