Connect with us

Berita

Gara-gara Paket Bantuan Trump, Harga Minyak Naik

AKTUALITAS.ID – Harga minyak naik di tengah banyaknya harapan pemerintah Amerika Serikat (AS) akan memperluas bantuan pandemi COVID-19. Sebab bantuan kepada masyarakat itu diyakini bisa memacu permintaan bahan bakar dan merangsang pertumbuhan ekonomi. Mengutip Reuters, Rabu (30/12/2020), harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS ditutup naik 38 sen, atau 0,8% ke level US$ […]

Published

pada

AKTUALITAS.ID – Harga minyak naik di tengah banyaknya harapan pemerintah Amerika Serikat (AS) akan memperluas bantuan pandemi COVID-19. Sebab bantuan kepada masyarakat itu diyakini bisa memacu permintaan bahan bakar dan merangsang pertumbuhan ekonomi.

Mengutip Reuters, Rabu (30/12/2020), harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS ditutup naik 38 sen, atau 0,8% ke level US$ 48,00 per barel. Sementara minyak mentah berjangka Brent naik 23 sen, atau 0,5%, pada level US$ 51,09 per barel.

“Kami melihat penguatan di pasar minyak didorong perkembangan paket stimulus AS,” kata direktur riset pasar di Tradition Energy, Gary Cunningham.

Dewan Perwakilan Rakyat AS yang dipimpin Demokrat telah memilih untuk memenuhi permintaan Presiden Donald Trump untuk meningkatkan pembayaran bantuan langsung COVID-19 kepada masyarakat AS menjadi US$ 2.000.

Meskipun masih belum jelas apakah pihak Republik AS juga akan mendukung langkah tersebut. Pimpinan Republik, Mitch McConnell pada hari Selasa menolak seruan dari Demokrat agar Senat menyetujui peningkatan bantuan stimulus, meskipun dia mengatakan Senat masih akan mempertimbangkan pengajuan tersebut minggu ini.

Sementara kekhawatiran atas lockdown untuk kembali menekan penyebaran virus corona membatasi keuntungan pasar minyak dalam jangka pendek.

Varian baru virus Corona di Inggris telah menyebabkan penerapan kembali lockdown. Hal itu telah menekan permintaan jangka pendek dan menekan harga.

Namun harga minyak bisa menguat karena program vaksinasi di seluruh dunia meningkat tahun depan. Begitu menurut Tony Headrick, analis pasar energi di CHS Hedging LLC.

Trending



Copyright © 2024 aktualitas.id