Berita
AS Peringatkan China Tak Coba Ubah Stasus Qou di Taiwan
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, menganggap sikap China semakin agresif terhadap Taiwan. Blinken memperingatkan Beijing untuk tidak mencoba-coba mengubah status quo di sekitar Taiwan atau itu akan menjadi “kesalahan serius” bagi China. “Apa yang telah kami lihat, dan apa yang menjadi perhatian nyata kami, adalah tindakan yang semakin agresif oleh pemerintah China yang […]

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, menganggap sikap China semakin agresif terhadap Taiwan.
Blinken memperingatkan Beijing untuk tidak mencoba-coba mengubah status quo di sekitar Taiwan atau itu akan menjadi “kesalahan serius” bagi China.
“Apa yang telah kami lihat, dan apa yang menjadi perhatian nyata kami, adalah tindakan yang semakin agresif oleh pemerintah China yang diarahkan ke Taiwan, meningkatkan ketegangan di Selat (Taiwan),” kata Blinken dalam wawancara bersama ‘Meet the Press’ NBC pada Minggu (11/4).
Blinken mengatakan AS memiliki komitmen jangka pajang kepada Taiwan “untuk memastikan bahwa Taipei memiliki kemampuan mempertahankan dirinya sendiri dan memastikan bahwa kita mempertahankan perdamaian dan keamanan di barat Pasifik.”
Blinken tidak menanggapi ketika ditanya apakah Washington akan menanggapi secara militer setiap tindakan China yang menargetkan sekutunya itu.
“Yang bisa saya katakan kepada Anda adalah akan menjadi kesalahan serius bagi siapa pun untuk mencoba mengubah status quo yang ada dengan paksa,” papar Blinken seperti dikutip AFP.
AS terus menyatakan keprihatinannya terhadap sikap China yang semakin agresif terhadap Taiwan belakangan ini.
Pada pekan lalu, China ‘mengepung’ Taiwan dengan menggelar sejumlah latihan angkatan udara dan laut secara serentak di bagian barat dan timur pulau tersebut.
Militer China mengatakan armada kapal induk Liaoning dan beberapa kapal perang lainnya tengah melakukan latihan di sekeliling Taiwan.
Selama latihan, setidaknya 10 pesawat tempur China, termasuk empat jet Shenyang J-16 bomber dan empat J-10, pesawat perang anti-kapal selam Y-8 dan pesawat peringatan dini KJ-500, memasuki zona pertahanan Taiwan.
Menurut pemimpin redaksi majalah China, Shipborne Weapons, Shi Hong, manuver China itu menunjukkan superioritas militer yang lebih unggul dari Taiwan.
Taiwan bahkan menyiagakan sistem pertahanan rudal setelah 30 jet tempur China memasuki wilayah mereka dalam beberapa hari terakhir.
Sepuluh pesawat militer China dilaporkan memasuki zona identifikasi pertahanan udara Taiwan pada Senin (29/3). Sementara 20 jet tempur China memasuki wilayah Taiwan pada Jumat.
Relasi China dan Taiwan juga terus memburuk setelah Taipei dipimpin oleh Presiden Tsai Ing-wen.
Ia merupakan Presiden Taiwan yang pro-demokrasi. Sejak memimpin pada 2016, Tsai terus berupaya mencari pengakuan internasional bagi Taiwan, termasuk dengan mendekatkan diri ke Amerika Serikat.
Namun, Presiden China, Xi Jinping, berkeras tidak akan membiarkan Taiwan merdeka. Ia bahkan bersumpah akan melakukan segala cara, termasuk perang militer untuk mempertahankan Taiwan.
-
OASE26/09/2025 05:00 WIB
Etika Bersosial Media Untuk Pasangan Suami Istri
-
JABODETABEK26/09/2025 13:30 WIB
Kombes Iman dan Kombes Edy Isi Jabatan Direktur Reserse Polda Metro
-
FOTO26/09/2025 16:03 WIB
FOTO: Kerjasama Mentrans dan Menperin Kembangkan Industri di Kawasan Transmigrasi
-
NUSANTARA26/09/2025 13:00 WIB
Dugaan Keracunan MBG yang Dialami Siswa SD, Diselidiki Pemkab Banyumas
-
NASIONAL26/09/2025 09:00 WIB
Puluhan Penerjun Bakal Meriahkan HUT ke 80 TNI Bulan Oktober Mendatang
-
POLITIK26/09/2025 14:30 WIB
DPR dan Pemerintah Setujui RUU BUMN, Berlanjut ke Paripurna
-
DUNIA26/09/2025 16:30 WIB
Trump Umumkan Tarif Baru untuk Obat, Truk, dan Furnitur
-
JABODETABEK26/09/2025 05:30 WIB
Jakarta Diperkirakan Cerah Berawan