Berita
Prancis Imbau Warganya Segera Tinggalkan Pakistan
Kedutaan Prancis di Pakistan kemarin mengimbau semua warganya untuk sementara segera meninggalkan negara itu setelah muncul gelombang protes anti-Prancis. “Karena ada ancaman serius terhadap kepentingan Prancis di Pakistan, warga PRancis dan perusahaan Prancis disarankan untuk sementara meninggalkan Pakistan,” kata surel kedutaan kepada seluruh warga Prancis, seperti dilansir laman France24, Jumat (16/4). Imbauan ini disampaikan sehari […]
Kedutaan Prancis di Pakistan kemarin mengimbau semua warganya untuk sementara segera meninggalkan negara itu setelah muncul gelombang protes anti-Prancis.
“Karena ada ancaman serius terhadap kepentingan Prancis di Pakistan, warga PRancis dan perusahaan Prancis disarankan untuk sementara meninggalkan Pakistan,” kata surel kedutaan kepada seluruh warga Prancis, seperti dilansir laman France24, Jumat (16/4).
Imbauan ini disampaikan sehari setelah Kementerian Dalam Negeri Pakistan mengatakan akan menangkap anggota Tehrik-i-Labaik Pakistan (TLP), kelompok Islam garis keras yang bertanggung jawab atas gelombang anti-Prancis di Pakistan baru-baru ini.
TLP mendesak pemerintah mengusir duta besar Prancis dan menyerukan boikot produk Prancis lantaran tabloid Charlie Hebdo menerbitkan kembali kartun Nabi Muhammad tahun lalu.
Sentimen anti-Prancis bergema dalam beberapa bulan terakhir sejak Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan dukungannya kepada tabloid Charlie Hebdo untuk menerbitkan ulang kartun Nabi yang membuat warga muslim marah karena dianggap penistaan agama.
Bentrokan terjadi Selasa lalu ketika massa pendukung TLP berhadapan dengan polisi setelah pentolan mereka, Saad Rizvi, ditangkap beberapa jam usai dia menyerukan massa di berbagai kota Pakistan turun ke jalan.
Dua polisi tewas dalam bentrokan yang diwarnai tembakan meriam air, peluru karet dan gas air mata.
Rizvi didakwa menghasut pembunuhan.
Para pendukung TLP membuat Ibu Kota Islamabad lumpuh setelah menggelar aksi unjuk rasa selama tiga hari pada November lalu.
Dalam pengumumannya kepada wartawan di Islamabad, Menteri Dalam Negeri Sheikh Rashid mengatakan pemerintah tidak ingin dicap sebagai negara ekstremis di komunitas internasional.
Namun TLP banyak didukung oleh kelompok Islam Sunni yang merupakan mayoritas di Pakistan dan itu akan mempersulit pemerintah menerapkan larangan.
Kelompok ekstremis Pakistan selama ini sering berganti nama setelah dilarang pemerintah.
-
FOTO17/11/2025 08:31 WIBFOTO: Aksi Seniman Jalanan Dukung Produk UMKM Konveksi
-
DUNIA16/11/2025 14:00 WIBKetegangan Meningkat, China Larang Warganya ke Jepang
-
POLITIK16/11/2025 15:00 WIBPersatuan Rakjat Desa: Sejarah Partai Politik Sunda di Pemilu 1955 dan Perannya di Parlemen
-
RAGAM16/11/2025 15:30 WIBCara Mengecilkan Perut Buncit dengan Cepat dan Sehat
-
NASIONAL17/11/2025 07:00 WIBGuru Besar HTN: Lembaga Negara Semakin Tidak Patuh pada Putusan MK
-
RIAU16/11/2025 16:00 WIBDragbike di Sirkuit Sport Center, Cara Efektif Dirlantas Polda Riau Cegah Aksi Balapan Liar
-
EKBIS17/11/2025 09:30 WIBIHSG dan LQ45 Kompak Menguat Pagi Ini (17/11), Investor Uji Resisten 8.400
-
OASE17/11/2025 05:00 WIBSurat Al Ankabut: Menguatkan Iman dan Tawakal dalam Menghadapi Tantangan

















