Ulama Qatar Yusuf Al-Qaradawi Dirawat Terinfeksi Covid-19


Syekh Yusuf Al-Qardhawi,Foto: dw.de

Ulama kelahiran Mesir yang tinggal Qatar, Sheikh Yusuf Al-Qaradawi terinfeksi Covid-19 pada hari Sabtu (17/4).

Kondisi itu disampaikan melalui akun pribadi miliknya di Twitter. Ia juga mengungkapkan sedang menjalani perawatan medis, akan tetapi kondisi kesehatannya baik-baik saja.

“Syekh Al-Qaradawi telah terinfeksi virus corona, tapi dia dalam kondisi baik, puji Tuhan, dan dia menerima perawatan kesehatan,” tulis akun @alqaradawy di Twitter.

Dalam akun Twitter itu, ia juga meminta masyarakat untuk mendoakan agar Qaradawi segera pulih dan kembali bugar.

Kabar tersebut juga dikonfirmasi kantor berita yang dikelola Pemerintah Turki, Anadolu.

Dilansir dari laman Arab News, putranya yakni Abdul Rahman Yusuf Al-Qaradawi membenarkan bahwa ayahnya terkena virus penyebab Covid-19 dan sebelumnya telah menjalani vaksinasi.

Dia juga meminta doa untuk kesembuhan sang ayah.

Mengutip Reuters, Qaradawi adalah seorang cendekiawan Mesir yang memiliki kewarganegaraan Qatar. Sementara dihimpun dari pelbagai sumber, sejak 2013 Qardawi memilih hijrah ke Qatar dan mendapat perlindungan di sana.

Hingga kini, ulama yang sering dipenjara oleh penguasa Mesir itu lantaran pernyataan kontroversialnya itu menetap di Doha.

Kehadiran Qaradawi di Qatar dan kritik terhadap Presiden Mesir Abdel Fatal al Sisi menambah keretakan antara Qatar dan negara-negara Arab. Sehingga negara-negara itu memboikot Doha atas tuduhan mendukung gerakan Islam.

Sekitar hampir lima tahun silam, pada 2015 Qaradawi pernah dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan Mesir in absentia dalam kasus yang berhubungan dengan pembobolan penjara massal tahun 2011.

Namun dia membantah keterlibatannya dalam kasus tersebut dan menolak keputusan itu.

Qaradawi juga dianggap sebagai salah satu pemikir Islam. Ceramah-ceramahnya di televisi Al Jazeera ditonton jutaan orang. Tapi ungkapannya kerap dianggap kontroversial hingga dilabeli ekstremis.

Khotbah Jumat yang disiarkan televisi, booming sebelum ada embargo dari sejumlah negara yang melarang kelompok Ikhwanul Muslimin.

Arab News menuliskan, Al-Qaradawi merupakan pemimpin spiritual Ikhwanul Muslimin serta Kepala Dewan Eropa untuk Fatwa dan Riset. Ia juga disebut menjadi salah satu pendiri IslamOnline.net.

Negara yang mengembargo tayangan itu yakni Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir dan Bahrain. Tapi pada Januari lalu, keempat negara tersebut sepakat mengakhiri perselisihan dengan Doha.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>