Aksi Tolak Tambang di Purworejo, Sejumlah Orang Ditangkap Polisi


Ilustrasi Penjara, Foto: Istimewa

AKTUALITAS.ID – Agenda sosialisasi quarry Bendungan Bener di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jumat, berlangsung ricuh. Massa yang mengatasnamakan warga penolak tambang bersitegang dengan aparat kepolisian.

Berdasarkan pantauan, jalan menuju Balai Desa Wadas, lokasi sosialisasi quarry ditutup warga dengan tumpukan kayu dan batu.

Dengan kondisi tersebut, tim gabungan dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan aparat keamanan serta pihak terkait sosialisasi tidak dapat mengakses lokasi.

Kapolres Purworejo AKBP Rizal Marito berusaha menjalin komunikasi yang baik dengan massa aksi untuk membuka jalan. Namun, tidak dihiraukan.

Sekitar pukul 11.30 WIB, kondisi kedua belah pihak akhirnya mulai memanas. Ada lemparan batu dari arah massa aksi.

Warga memotong pohon untuk menghalangi jalan sebagai bentuk penolakan rencana sosialisasi dalam rangka inventarisasi dan identifikasi bidang tanah dan pihak yang berhak pengadaan tanah untuk kepentingan umum bagi pembangunan Bendungan Bener.

Peristiwa tersebut menyebabkan sosialisasi batal, kemudian pindah ke aula Kantor Kecamatan Bener. Sejumlah warga yang mendapat undangan sosialisasi, dijemput dan diantar oleh anggota Polres Purworejo.

“Kami mendapat laporan terjadi penutupan jalan di Desa Wadas, kemudian kami bersama Brimob Kutoarjo dan anggota Kodim 0708 mendatangi lokasi untuk membuka jalan itu,” kata Rizal dilansir Antara, Jumat (23/4).

Ia menjelaskan bahwa jalan yang ditutup oleh warga merupakan jalan umum dan jalan kabupaten yang melintasi Desa Wadas. Oleh karena itu, petugas perlu membuka akses jalan demi kepentingan umum.

Menurut dia, polisi telah melakukan imbauan berulangkali kepada warga. Namun, mereka tidak mengindahkan peringatan dan imbauan.

Ratusan orang, baik laki-laki maupun perempuan, yang tergabung dalam organisasi Gempadewa dan Wadon Wadas tetap bertahan dengan duduk menghadang petugas.

“Lantaran imbauan petugas tidak dihiraukan, petugas pun terpaksa membuka blokade jalan, kemudian membubarkan warga,” katanya.

Dalam pembubaran itu, bentrok pun tidak bisa dielakkan. Sejumlah warga melempari petugas dengan batu. Petugas lantas membalas dengan tembakan gas air mata.

Sejumlah orang yang terindikasi sebagai provokator ditangkap, kemudian dibawa oleh petugas. Akhirnya petugas berhasil membuka jalan dan membubarkan aksi warga.

“Sejumlah orang yang diduga sebagai provokator kericuhan dalam agenda sosialisasi quarry (tambang) Bendungan Bener di Desa Wadas akan diproses secara hukum karena dianggap ganggu ketertiban umum,” kata Rizal.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>