Selama Sepekan, IHSG dan Kapitalisasi Pasar Kompak Turun


Ilustrasi, Foto: Istimewa

AKTUALITAS.ID – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level 5.928,30 atau turun dibandingkan dengan penutupan pekan sebelumnya yang berada di level 5.995,61. Demikian pula kapitalisasi pasar turun sebesar 1,10 persen menjadi Rp 7.017,9 triliun dari penutupan pekan lalu yang sebesar Rp 7.096,1 triliun.

Penurunan turut terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian bursa yang tercatat sebesar Rp 9 triliun atau turun 8,01 persen dibandingkan pekan lalu yang sebesar Rp 9,7 triliun. Kendati demikian, rata-rata frekuensi transaksi harian bursa alami peningkatan 8,12 persen menjadi 979.224 kali transaksi dari penutupan pekan lalu yang sebanyak 905.671 kali transaksi.

“Rata-rata volume transaksi harian bursa yang meningkat 2,85 persen menjadi 15,08 miliar saham dari 14,66 miliar saham pada pekan sebelumnya,” demikian dikutip dari siaran pers mingguan Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Sabtu (8/5/2021).

Adapun investor asing pada penutupan pekan ini mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 146,5 miliar. Sedangkan sepanjang tahun berjalan 2021 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp 9,3 triliun. Pada pekan ini terdapat perusahaan baru melakukan pencatatan saham dan waran di papan akselerasi BEI yakni PT Lima Dua Lima Tiga Tbk. Emiten berkode LUCY ini menjadi perusahaan ke-16 yang tercatat di bursa pada tahun ini.

Selain itu, ada juga penerbitan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Moratelindo Tahap IV Tahun 2021 oleh PT Mora Telematika Indonesia dengan nilai nominal Rp 500 miliar. Dengan demikian, total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2021 adalah 29 emisi dari 23 emiten senilai Rp 33,4 triliun.

Secara keseluruhan, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI kini berjumlah 481 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp 436,2 triliun dan USD47,5 juta yang diterbitkan oleh 128 emiten. Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI pun kini berjumlah 146 seri dengan nilai nominal Rp 4,242 triliun dan USD 400 juta. Sementara Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 11 emisi senilai Rp 6,80 triliun.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>