Berita
Usai Kisruh Krimea, AS-Ukraina Latihan Militer di Laut Hitam
Amerika Serikat dan Ukraina menggelar latihan militer gabungan di Laut Hitam pada Senin (28/6), sekitar sepekan setelah insiden kapal perang Inggris berlayar di dekat Krimea dan membuat geram Rusia. AFP melaporkan bahwa latihan Sea Breeze itu melibatkan lebih dari 5.000 personel militer dari sekitar 30 negara. Latihan itu akan berlangsung selama dua pekan dengan melibatkan 30 kapal perang, termasuk penghancur rudal […]
Amerika Serikat dan Ukraina menggelar latihan militer gabungan di Laut Hitam pada Senin (28/6), sekitar sepekan setelah insiden kapal perang Inggris berlayar di dekat Krimea dan membuat geram Rusia.
AFP melaporkan bahwa latihan Sea Breeze itu melibatkan lebih dari 5.000 personel militer dari sekitar 30 negara.
Latihan itu akan berlangsung selama dua pekan dengan melibatkan 30 kapal perang, termasuk penghancur rudal USS Ross.
Komandan Angkatan Laut Ukraina, Oleksiy Neizhpapa, mengatakan bahwa latihan ini akan mengirimkan “pesan kuat untuk menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan.”
Namun, Rusia menyatakan bahwa “skala dan keagresifan” latihan itu “tak berkontribusi apa pun terhadap keamanan di kawasan Laut Hitam.”
Delegasi angkatan bersenjata Rusia di Wina pun mendesak AS “untuk menunjukkan transparansi dan menarik persenjataan, amunisi, dan peralatan dari Ukraina” setelah latihan itu selesai.
AS dan Ukraina menggelar latihan gabungan ini sepekan setelah kapal perang Inggris, HMS Defender, dilaporkan melintas di perairan Laut Hitam dekat Krimea, daerah yang dicaplok Rusia pada 2014 lalu.
Rusia mengklaim melepaskan tembakan peringatan ke arah HMS Defender itu pada Rabu pekan lalu. Menurut Kemhan Rusia, pasukan mereka sudah memberikan “peringatan awal bahwa senjata akan digunakan oleh Rusia jika mereka melanggar.”
Namun, kapal Inggris itu tak merespons peringatan tersebut. Akhirnya, “kapal patroli perbatasan melepaskan tembakan peringatan.”
Selain itu, militer Rusia juga mengerahkan pesawat Su-24 untuk menjatuhkan empat bom di sekitar jalur kapal Inggris tersebut. Setelah itu, kapal Inggris itu baru meninggalkan wilayah perairan di dekat Krimea tersebut.
Meski demikian, Inggris menampik klaim Rusia tersebut. Menurut mereka, kapal HMS Defender melakukan pelayaran biasa dan tidak menerobos wilayah Rusia.
Selain itu, mereka juga membantah kapal HMS Defender menjadi sasaran tembakan peringatan pasukan Rusia.
-
RIAU17/11/2025 22:02 WIBPolres Pelalawan Ungkap Sindikat BNN Gadungan Pemeras PNS, Tiga Pelaku Ditangkap
-
NASIONAL17/11/2025 11:15 WIBWakil Ketua DPR RI: Sebut Program MBG Tak Perlu Ahli Gizi
-
OLAHRAGA17/11/2025 14:00 WIBKalahkan Jepang 0-1 Tim Sepak Bola CP Indonesia Melaju ke Semifinal
-
RIAU17/11/2025 19:45 WIBPolda Riau Gelar Operasi Zebra Lancang Kuning 2025, Tekankan Edukasi, Keselamatan, dan Green Policing Jelang Operasi Lilin
-
NASIONAL17/11/2025 10:00 WIBMKMK Pertanyakan Laporan Ijazah Palsu Arsul Sani ke Bareskrim Polri
-
EKBIS17/11/2025 09:30 WIBIHSG dan LQ45 Kompak Menguat Pagi Ini (17/11), Investor Uji Resisten 8.400
-
EKBIS17/11/2025 10:30 WIBNilai Tukar Rupiah Awal Pekan: Dibuka Melemah 0,06% ke Rp 16.700 per Dolar AS
-
OLAHRAGA17/11/2025 21:00 WIBHaaland Lega Antar Norwegia Akhiri Penantian 28 Tahun ke Piala Dunia 2026

















