Berita
Seiring Perbaikan Sentimen Pasar Global, Rupiah Berpeluang Menguat
AKTUALITAS.ID – Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak fluktuatif di perdagangan hari ini, Selasa (13/7/2021). Rupiah dibuka di Rp14.495 per USD, melemah tipis dibanding penutupan di perdagangan sebelumnya di Rp14.492 per USD. Mengutip data Bloomberg, rupiah sempat menguat usai pembukaan ke Rp14.490, namun kembali melemah hingga ke Rp14.499 per USD. Rupiah pun kembali menguat dan […]
AKTUALITAS.ID – Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak fluktuatif di perdagangan hari ini, Selasa (13/7/2021). Rupiah dibuka di Rp14.495 per USD, melemah tipis dibanding penutupan di perdagangan sebelumnya di Rp14.492 per USD.
Mengutip data Bloomberg, rupiah sempat menguat usai pembukaan ke Rp14.490, namun kembali melemah hingga ke Rp14.499 per USD. Rupiah pun kembali menguat dan saat ini berada di Rp14.493 per USD.
Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta masih berpeluang menguat, meski dibayangi kasus harian COVID-19 yang mencapai lebih dari 40.000 kasus. Menurutnya, rupiah berpotensi menguat mengikuti perbaiki sentimen pelaku pasar keuangan global.
“Indeks saham global sebagai aset berisiko terlihat menguat. Pasar melihat perbaikan performa perusahaan di kuartal kedua. Ini mendorong pasar keluar dari aset aman dolar AS dan masuk ke aset berisiko,” ujar Ariston, dikutip Antara, Selasa (13/7).
Selain itu, perbaikan sentimen tersebut juga didukung oleh kebijakan pelonggaran moneter bank sentral China People’s Bank of China (PBoC) yang menurunkan Giro Wajib Minimum atau GWM sebesar 50 basis poin sehingga meningkatkan likuiditas di pasar.
“Sikap bank Sentral AS yang juga mempertimbangkan mempertahankan kebijakan pelonggaran moneter dalam waktu yang lebih lama, juga mendukung sentimen terhadap risiko tersebut,” imbuhnya.
Di sisi lain kasus COVID-19 baru yang terus menanjak, terutama di Indonesia yang terus mencetak rekor baru, menjadi kekhawatiran pelaku pasar. “Pertumbuhan ekonomi bisa terganggu bila PPKM Darurat diperpanjang dan ini berpotensi menahan penguatan rupiah terhadap dolar AS,” ujar Ariston.
Di Indonesia, pada Senin (12/7) kemarin jumlah kasus baru COVID-19 mencetak rekor harian baru yaitu 40.427 kasus sehingga total kasus terkonfirmasi positif COVID-19 menjadi 2.567.630 kasus. Ariston mengatakan rupiah hari ini berpotensi ke kisaran Rp14.470 per USD hingga Rp14.500 per USD.
-
RIAU23/11/2025 19:00 WIBGrup 3 Kopassus Terima Hibah Lahan 245,5 Hektare untuk Pembangunan Markas di Dumai
-
DUNIA23/11/2025 14:00 WIB21 Warga Gaza Tewas dalam Gelombang Serangan Udara Israel
-
OLAHRAGA23/11/2025 17:00 WIBMonchengladbach Pesta Gol di Markas Heidenheim, Kevin Diks Ikut Unjuk Ketajaman
-
POLITIK23/11/2025 13:00 WIBKontroversi di PBNU, Cak Imin Minta Semua Pihak Hormati Proses Internal
-
JABODETABEK23/11/2025 13:30 WIBPolda Metro Jaya Tangkap 6 Pelaku Curas Berpura-pura sebagai Debt Collector
-
POLITIK23/11/2025 15:30 WIBSejarah Partai Nahdlatul Ulama dari Organisasi ke Arena Politik Nasional
-
EKBIS23/11/2025 18:02 WIBZulhas: Program Makan Bergizi Gratis Butuh 82,9 Juta Porsi Protein per Hari
-
JABODETABEK23/11/2025 20:00 WIBLima RT di Kepulauan Seribu Terendam Banjir Rob

















