PPP Terbuka untuk Tokoh – Tokoh Populer Digadang Untuk Pilpres 2024


Anggota Fraksi PPP DPR RI, Achmad Baidowi

AKTUALITAS.ID – Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi menyebut, partainya terbuka dengan nama-nama tokoh-tokoh populer yang digadang untuk Pilpres 2024. Menurutnya, tak ada niatan partai menghalangi figur di luar parpol untuk menjadi pemimpin nasional.

“Syarat pencalonan presiden itu melalui parpol. Namun demikian tidak harus pimpinan parpol yang diusung. Karena itu peluangnya sama dan tidak ada niatan parpol menghalang-halangi figur manapun,” kata Awiek sapaan akrabnya lewat pesan singkat, Rabu (16/9/2021).

Awiek mengatakan, maju tidaknya seseorang tergantung dari koalisi partai apakah memenuhi syarat atau tidak untuk mengusung calon presiden.

“Tentu setiap parpol memiliki kalkulasi politik dalam mengusung pasangan capres,” kata anggota DPR ini.

Sementara, Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani mengatakan, bahwa partainya memperhatikan tokoh-tokoh populer di luar partai. Kata dia, calon dari PPP tidak ekslusif.

“Kami punya calon bedanya adalah calon kami tidak eksklusif, tidak satu, di samping ada dari internal misalnya ketua umum. Kami juga melihat tokoh-tokoh diluar partai,” katanya.
Menurut pimpinan MPR ini, anak bangsa di luar partai harus diberi kesempatan untuk bisa tampil sebagai pemimpin nasional. Sebab, konstitusi sudah menentukan hanya partai atau koalisi partai yang bisa mencalonkan presiden.

“Karena itu kami juga harus lihat, kan banyak kita bicara misalnya gubernur saja kan ada Pak Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Pak Ganjar, Bu Khofifah belum kalau menteri ada Pak Mahfud MD ada Pak Sandi Uno, ada Pak Erick Thohir dan sebagainya jadi karena belum eksklusif itu belum kami tampilkan,” jelasnya.

Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fenandes menilai peluang para ketua umum atau elite parpol bertarung jadi Capres di Pemilu 2024 terbuka lebar. Apalagi, jika para parpol bersepakat untuk tidak mengusung calon populer seperti Ganjar, Ridwan Kamil dan Anies Baswedan.

“Kalau elite parpol memblok dukungan untuk calon populer, artinya mereka punya kesempatan untuk sama-sama bertarung. Kalau itu terjadi tentu elektabilitas seimbang semua,” jelas dia.

Namun sebaliknya, jika ada satu parpol yang deklarasi calon presiden dengan elektabilitas tinggi misalnya Ganjar, Anies atau Ridwan Kamil. Maka, parpol lain juga akan mencari lawan yang seimbang.

Arya mengakui, Prabowo adalah ketum parpol satu-satunya yang memiliki elektabilitas capres tinggi. Tapi, kata dia, elektabilitas ketum Gerindra tersebut stagnan. Sehingga masih bisa terkejar oleh ketum lain seperti Airlangga, Muhaimin Iskandar dan AHY.
“Ada peluang (mengejar),” tegas Arya.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>