Berita
Minta Bantuan Australia, Taiwan Siap Perang Lawan China
Taiwan menyatakan kesiapannya berperang dengan China. Kini, mereka juga meminta bantuan Australia untuk meningkatkan kerja sama keamanan dan intelijen di tengah peningkatan provokasi militer China. “Jika China memulai perang melawan Taiwan, kami akan melawan hingga akhir. Itu komitmen kami. Saya yakin jika China akan menyerang Taiwan, saya pikir mereka juga akan menderita,” ujar Menteri Luar […]
Taiwan menyatakan kesiapannya berperang dengan China. Kini, mereka juga meminta bantuan Australia untuk meningkatkan kerja sama keamanan dan intelijen di tengah peningkatan provokasi militer China.
“Jika China memulai perang melawan Taiwan, kami akan melawan hingga akhir. Itu komitmen kami. Saya yakin jika China akan menyerang Taiwan, saya pikir mereka juga akan menderita,” ujar Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu, dalam wawancara dengan ABC, Senin (4/10).
Wawancara ini dilakukan di tengah peningkatan provokasi militer China di Selat Taiwan. Sejak akhir pekan lalu, China mengerahkan puluhan jet tempur ke wilayah udara Taiwan.
Pengerahan pesawat besar-besaran ini dimulai pada Jumat (1/10). Saat itu, China mengerahkan 38 jet tempur untuk melintasi zona identifikasi pertahanan udara Taiwan (ADIZ). Sehari kemudian, 38 pesawat militer China kembali memasuki ADIZ.
Sebagaimana dilansir AFP, China kembali berulah dengan mengirimkan 52 pesawat tempur ke ADIZ pada Senin (4/10). Jumlah itu merupakan yang tertinggi sejak Taiwan melaporkan secara terbuka serangan pesawat tempur China sejak tahun lalu.
Di tengah provokasi ini, Taiwan meminta bantuan Australia untuk meningkatkan kerja sama pertahanan dan pertukaran intelijen untuk melawan China.
“Kami ingin bekerja sama di bidang pertahanan atau pertukaran intelijen dengan rekan-rekan sepemikiran, termasuk Australia, sehingga Taiwan dapat lebih siap menghadapi situasi perang,” ucap Joseph.
Joseph kemudian berkata, “Sejauh ini, hubungan kami dengan Australia sangat baik dan itu yang sangat kami apresiasi.”
Australia sendiri juga sedang gencar menyusun strategi untuk membendung pengaruh China di kawasan. Terakhir kali, Australia menarik perhatian karena menjalin kerja sama pertahanan dengan Amerika dan Inggris melalui kesepakatan AUKUS.
Berdasarkan kesepakatan kontroversial itu, Australia akan membangun kapal selam bertenaga nuklir dengan teknologi dari AS dan Inggris.
Meski tak langsung menyinggung Negeri Tirai Bambu, kesepakatan AUKUS ini dianggap sebagai cara Australia, Inggris, dan AS bekerja sama melawan pengaruh China.
Dalam wawancara kali ini, Joseph pun menyatakan dukungannya terhadap kesepakatan AUKUS yang membuat geram banyak pihak tersebut.
“Kami senang melihat rekan Taiwan, seperti AS, Inggris, dan Australia, bekerja sama untuk memiliki pertahanan canggih sehingga dapat mempertahankan Indo-Pasifik,” katanya.
-
Multimedia7 jam lalu
FOTO: Bawaslu RI Gelar Deklarasi Kampanye Pilkada Damai 2024
-
Multimedia4 jam lalu
FOTO: Simulasi Pemungutan Suara Pilkada Jakarta di Gambir
-
Olahraga9 jam lalu
Marc Marquez dan Alex Marquez, Bidik Podium di Seri Penutup MotoGP 2024
-
EkBis6 jam lalu
Gaikindo Optimistis Kenaikan PPN Tak Goyahkan Sektor Otomotif di 2025
-
Ragam12 jam lalu
Antusiasme Tinggi, SEVENTEEN Tambah Jadwal Konser di Jakarta
-
Ragam10 jam lalu
Studi: Stres Psikologis pada Ibu Hamil Tingkatkan Risiko Epilepsi pada Anak
-
Dunia24 jam lalu
Bitcoin Tembus 1,77 Triliun Dolar AS, Jadi Alternatif Investasi Potensial
-
POLITIK4 jam lalu
Mardiono Siap Maju Jadi Ketua Umum PPP Jika Diberi Amanah